Pixel Codejatimnow.com

Waduh! Warga masih BAB dan Buang Sampah di Sungai Probolinggo

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Jamban yang ada di Sungai Banger
Jamban yang ada di Sungai Banger

jatimnow.com - Masyarakat di wilayah kampung Sentono, Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo masih memiliki kebiasaan buang air besar (BAB) dengan jamban yang ada di Sungai Banger.

Kondisi ini menyebabkan Sungai Banger Probolinggo nampak kumuh dengan keberadaan puluhan jamban. Selain itu kondisi sungai ini nampak hitam dipenuhi sampah.

Nur Jannah (50), salah satu warga kampung Sentono mengatakan keberadaan jamban di atas aliran air ini karena masyarakat yang ada belum seluruhnya memiliki toilet di rumahnya membuat mereka buang air besar (BAB) di Sungai Banger.

"Membuang air besar di sungai ini sudah jadi kebiasaan karena kami tidak ada toilet di rumah," katanya, Senin (24/6/2019).

Ia mengakui jika membuang BAB dengan jamban di sungai tidak menjaga kebersihan lingkungan. Juga menyebabkan sungai yang ada terlihat kotor dan kumuh.

"Warga tidak hanya buang air besar saja. Namun juga membuang sampah rumah tangga juga banyak dibuang di sungai ini," ujarnya.

Ketua RT 3 RW 14, Abdullah mengatakan keberadaan jamban di atas sungai sebenarnya tidak diharapkan oleh warga. Namun karena keterbatasan dana, mereka terpaksa BAB di jamban yang berada di atas sungai di tengah Kota Probolinggo ini.

Baca juga:
Video: Limbah Usus Ayam Sungai Ledeng Dibersihkan

"Sebenarnya kami tidak mau BAB di jamban-jamban ini. Kalau pemerintah membuatkan toilet umum bagi warga mungkin tidak ada lagi jamban liar di sungai ini," katanya.

Selain mengeluhkan jamban di atas sungai, pengurus kampung hanya dapat membentuk petugas kebersihan Sungai Banger karena warga belum banyak yang sadar menjaga kebersihan lingkungannya. Ada beberapa warga yang bandel masih saja membuang sampah di sungai tersebut.

"Warga malamnya tetap lagi membuang sampah di sini. Meski sudah seringkali diberikan peringatan dan sudah disiapkan tenpat sampah di kampung," ujarnya.

Melihat kondisi ini, ia berharap agar pemerintah turun tangan mencari solusi terbaik untuk lingkungan di daerahnya.

Baca juga:
Warga Bersihkan Sungai Tercemar Diduga Usus Ayam di Mojokerto

"Baik yang berkaitan pola penyadaran masyarakat soal pentingnya lingkungan termasuk budaya tidak berjamban di sungai," tukasnya.