Pixel Codejatimnow.com

Kisah Nenek Suriyah, Naik Haji dari Hasil Jualan Nasi Jagung 13 Tahun

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Nenek Suriyah akan berangkat haji dari uang hasil jualan nasi jagung selama 13 tahun
Nenek Suriyah akan berangkat haji dari uang hasil jualan nasi jagung selama 13 tahun

jatimnow.com - Seorang nenek penjual nasi jagung emperan di Jalan Niaga Kota Pasuruan berangkat haji ke tanah suci dari uang hasil dagangan yang ditabungannya selama ini. Nenek itu bernama Suriyah (80), warga Jalan Maluku, Gang V, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

"Saya ingin berangkat haji, ingin hidup barokah. Biar ada hasilnya kerja keras puluhan tahun," jelas Nenek Suriyah saat ditemui di rumahnya, Sabtu (29/6/2019).

Untuk berangkat menunaikan haji, nenek yang sudah mendapat 9 cucu dari keempat anaknya ini harus menguras semua uang tabungannya sebesar Rp 25 Juta. Uang itu ia pakai untuk mendaftar haji sejak tahun 2010 silam. Untuk sisa biaya haji, ia angsur sendiri dari uang hasil berjualan nasi jagung di trotoar jalan dekat alun-alun Kota Pasuruan tersebut.

"Nasi jagung saya jual perbungkus Rp 5 ribu. Tapi kadang-kadang ada yang minta harga Rp 6 ribu. Ada juga orang-orang tua yang beli cuma dengan harga Rp 3 ribu, ya harus diladenin, kasian," lanjutnya.

Suriyah menjalani aktivitasnya sebagai penjual nasi jagung di Kota PasuruanSuriyah menjalani aktivitasnya sebagai penjual nasi jagung di Kota Pasuruan

Sementara, Maimunah (45) anak kedua dari Nenek Suriyah menceritakan, ibunya sudah 13 tahun berjualan nasi jagung. Sebelumnya selama 40 tahun, ibunya menghabiskan waktu berjualan kue kucur (cucur) di Pasar Besar Kota Pasuruan.

Baca juga:
Satu dari 113 Jemaah Haji Ponorogo Tertinggal di Madinah Karena Sakit

"Saat saya umur 17 tahun, ayah saya meninggal dunia. Ibu menafkahi dua adik saya dengan berjualan kue kucur di pasar. Sampai saat ini, kebiasaan berdagangnya tidak bisa ditahan oleh anak-anaknya, sampai beralih jualan nasi jagung," kisah Maimunah.

Diungkapkan Maimunah, niat ibunya mendaftar haji tercetus dari mulut ibunya sendiri. Dan seketika itu, keempat anaknya pun mengiyakan niat tersebut. Sebab, keempat anaknya telah hidup mandiri.

"Kalau mau bayar ke KBIH per bulannya, yang ngantar anak saya. Uangnya ya pakai uang ibu sendiri," lanjut Maimunah.

Baca juga:
Kisah Jemaah Haji Kediri Dibekali Sambel Pecel Mas Dhito

Kepada jatimnow.com, Nenek Suriyah berkata jika sebelum niat daftar haji, ia sering berziarah ke makam Wali Songo (9 Wali). Dari sekian kali berziarah, datanglah niat berhaji.

"Saya sering ziarah Wali Songo, terus sekaranng kepingin naik haji. Saya berangkatnya tanggal 30 Juli bulan depan, ikut kloter 72," pungkasnya.