jatimnow.com- Setelah sukses melaunching Kalimas Bernyanyi, Dinas Pariwisata Kota Surabaya langsung terjun ke lapangan untuk menggali potensi serta menghidupkan kembali nuansa kota tua di Kota Pahlawan, Senin (16/4/2018).
Pada hari ke sepuluh menjabat pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Irvan Widyanto berencana membuat wisata bungker. Jika ini bisa direalisasikan, maka ini akan menjadi satu-satunya wisata bungker yang ada di Indonesia.
Dalam perencanaan menyulap Benteng Gudang Peluru yang ada di Keluruhan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak itu, Dinas Pariwisata menggandeng tim Cagar Budaya Kota Surabaya serta akademisi dalam pengkajiannya.
Niatan tersebut mendapatkan tanggapan positif serta rekomendasi dari Prof. Dr. Ir. Johan Silas, guru besar tata kota ITS.
Ia menuturkan bahwa jika Pemerintahan Kota Surabaya sudah memilki modal awal berupa 800 meter dengan 9 bungker yang berada di kaki Jembatan Suramadu atau di Pantai Nambangan.
"Kita sudah punya syarat dasar untuk menjadikan pariwisata itu sudah ada. Bungker satu seri seperti ini, di kota lain tidak ada, jadi ini bisa menjadi satu-satunya di Indonesia," kata Johan di sela-sela peninjauan lokasi.
Anggota cagar budaya Kota Surabaya ini juga mengatakan bahwa Surabaya sebagai kota maritim tidak dipungkiri karena terdapat Pantai Kenjeran.
Pantai yang satu ini bisa langsung disambungkan dengan destinasi anyar di kawasan pesisir Bulak. Berbagai destinasi wisata ini saling mendukung dan berkaitan.
"Poin lain jika bungker di sulap menjadi cafe sangat layak, karena view yang ditawarkan bisa langsung melihat Pulau Madura dan Jembatan Suramadu. Pasti jika dimodifikasi sedikit dengan hanya menambahakan fentilasi ataupun mengecatnya akan sangat menarik wisatawan ke sini," ungkapnya.
Baca juga:
ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
Johan Silas juga menyebutkan bahwa aspek lain yang sudah ada, seperti lalu lintas Jembatan Suramadu. Pemberhentiannya bisa di daerah Terminal Kedung Cowek sebagai alasan lain untuk memanfaatkan bungker yang di duganya dibangun saat masa penjajahan Jepang.
"Jadi, pembangunan akses masuk, pertokoan penjual cendramata, itu bisa dibangun dengan cara berdiskusi terlebih dahulu dengan pemilik bungker yang diketahui adalah Kodam V Brawijaya. Saya yakin bisa, karena pangdamnya juga baik, begitu pula menhannya (Ryamizard Ryacudu,red) juga orang Surabaya pasti bisa," tandasnya.
Sementara itu, Plt Dinas Pariwisata Irvan Widyanto mengatakan bahwa pihaknya tengah bersiap-siap dengan cara memantau langsung lokasi tersebut.
Hal itu dilakukan untuk menanggapai dorongan dari Tim Cagar Budaya Kota Surabaya untuk menambah wisata yang ada dipesisir yang bertajuk wisata bungker.
Baca juga:
Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
"Maka dari itu, kami langsung memantau langsung ke sini, semoga ke depannya bisa terealisasikan," tandas pria yang juga menjabat sebagai Kasatpol PP Kota Surabaya ini.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto