Pixel Code jatimnow.com

Massa Bawah Gelar Aksi, Elit PDIP Surabaya Malah Tak Tampak

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Arif Ardianto
Di mana elit PDIP Kota Surabaya saat massa bawah menggelar aksi
Di mana elit PDIP Kota Surabaya saat massa bawah menggelar aksi

jatimnow.com - Ketika massa PAC PDI Perjuangan (PDIP) di Surabaya menggelar aksi damai menolak rekomendasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait Ketua DPC PDIP Surabaya, sejumlah elit justru tidak tampak di antara massa.

Lantas di manakah anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya? Tidak seorang pun tampak di antara massa di Kantor DPC PDIP Surabaya di Jalan Kapuas, Selasa (9/7/2019) malam. Anggota DPC PDIP Kota Surabaya yang dinyatakan demisioner dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Minggu (7/7/2019) lalu juga tak ada.

"Acara ini spontan. Tidak ada yang menggerakkan," kata Ketua PAC PDIP Simokerto, Tri Widayanto yang menjadi jubir aksi damai itu.

Dalam aksi itu, tidak tampak Sukadar, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya. Juga Agustin Poliana, Syaifuddin Zuhri, Untung dan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang telah demisioner, Whisnu Sakti Buana. Kelima orang itu tercatat diusulkan DPC PDIP Kota Surabaya sebagai Calon Ketua DPC baru.

Sebelumnya, mantan Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Syaifuddin Zuhri, menolak bersikap tegas, apakah mendukung atau menolak rekomendasi DPP PDIP yang ditandangani basah oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto tersebut.

Baca juga:
4 Pimpinan DPRD Surabaya Periode 2024-2029 Disahkan

Rekomendasi itu menunjuk Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang baru, menggantikan Whisnu Sakti Buana. Kemudian Baktiono sebagai sekretaris dan Taru Sasmito sebagai bendahara.

"Ah tanya saja pada PAC," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya itu melalui telepon kepada wartawan.

Baca juga:
Calon Ketua DPRD Surabaya Mengerucut, Adi Sutarwijono Dikehendaki PDIP

Dari aksi damai itu, ada kesan bahwa arus bawah PDIP dijadikan tameng dengan bergerak terbuka. Sementara elit-elit PDIP Kota Surabaya bersembunyi dan memilih tidak muncul ke permukaan.