Pixel Code jatimnow.com

Warga Hibahkan Tanah untuk Puskesmas di Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Penandatanganan hibah tanah dari warga untuk puskesmas disaksikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni
Penandatanganan hibah tanah dari warga untuk puskesmas disaksikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni

jatimnow.com - Kepedulian warga di daerah terhadap pemerintah masih cukup besar. Buktinya, salah satu warga di Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo menghibahkan 500 meter persegi tanah miliknya untuk puskesmas.

Warga tersebut bernama Budi Darmana. Hibah itu dilaksanakannya setelah ia mendapat pesan dari kedua orangtuanya yaitu Parto Yuwono dan Murdiah, agar newakafkan sebagian tanah keluarganya untuk kepentingan masyarakat.

"Setelah ahli waris semua dikumpulkan dan bermusyawarah, sepakat untuk dihibahkan ke pemerintah daerah," ujar Budi, Jumat (12/7/2019).

Tak hanya itu, Budi juga mempersiapkan 500 meter persegi tanah tambahan jika kebutuhan pemkab masih kurang. Kebetulan Budi mendengar rencana Pemkab Ponorogo yang akan membangun Puskesmas Ngrayun yang setara dengan rumah sakit tipe D.

Menurut Budi, pemkab sempat mengutarakan rencana membangun kantor kecamatan di tanah wakaf tersebut.

"Pemkab usul untuk pembangunan puskesmas atau rumah sakit. Kami ikut saja karena sama-sama demi kemaslahatan orang banyak," ungkapnya.

Baca juga:
Kang Giri Kirim Usulan UMK Ponorogo 2024 ke Pemprov Jatim

Di tanah wakaf tersebut, lanjut Budi, pemkab berencana membangun puskesmas dengan fasilitas rawat inap. Tujuannya agar pelayanan kesehatan dapat dirasakan masyarakat dari dekat.

Sementara, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengaku terharu dengan hibah yang diberikan Budi dan keluarganya tersebut.

"Jadi para ahli waris dari Bapak Parto Yuwono ini menemui saya yang intinya menjalankan wasiat orangtuanya untuk mewakafkan sebagian tanahnya untuk kepentingan umum," ujarnya.

Baca juga:
Dewan Pengupahan Kabupaten Ponorogo Usul Kenaikan UMK 3,98 Persen

Bupati Ipong juga menyebut, wakaf yang dilakukan Budi dan keluarganya sejalan dengan tujuan pemkab.

"Pertama, kapasitas puskesmas yang terbatas. Rencananya, pembangunan puskesmas rawat inap itu akan disokong anggaran dari pemerintah pusat. Dengan begini tahun depan bisa mulai pembangunan dengan perkiraan biaya sekitar Rp 6-7 miliar," pungkasnya.