jatimnow.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mematenkan kuliner khas Bumi Reog. Untuk mematenkannya, warga Desa Setono, Kecamatan Jenangan membuat sate ayam raksasa berukuran panjang 3 meter dengan lebar 81 centimeter.
Warga Setono yang dikenal dengan kampung sate membuat ukuran raksasa dengan menghabiskan 24 ekor ayam. Dalam acara ini, selain pembuatan sate ayam, para pedagang juga menyediakan 2000 lontong yang dibagikan gratis untuk semua warga yang datang dalam acara pematenan kampung sate.
Ketua Paguyuban Pedagang Sate Ponorogo, Syamsul Hidayat mngatakan kuliner khas ini merupakan warisan turun temurun yang merupakan panganan asli dari Bumi Reog.
"Kami sengaja membuat sate berukuran raksasa untuk mematenkan kepada masyarakat. Bahwa Desa Setono merupakan sentra sate khas Ponorogo," katanya, Kamis (14/7/2019).
Menurutnya, delapan puluh persen warga di Desa Setono adalah pembuat sate ayam. Dan hal ini dimanfaatkan oleh warga lainnya untuk mencatut nama Sate Setono.
"Banyak orang luar kemari (Desa Setono red) nyari pedagang. Nah itu yang membuat kami mematenkan nama Sate Ponorogo Setono," katanya.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menjelaskan jika sentra sate di Ponorogo ada 3. Pertama di Kelurahan Purbosuman, kedua di Gang Sate Kelurahan Nologaten dan terakhir di Kampung Sate Setono ini.
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
"Ketiga-tiganya mempunyai ciri khas yang berbeda-beda. Kalau yang di Lawu itu sate nya memanjang. Jika di Setono itu bentuknya kayak dadu. Ini yang selalu orang luar Ponorogo saat saya kasih oleh-oleh bilang kok lain," jelasnya.
Selain bentuknya yang berbeda, untuk rasa juga lain. Menurutnya sate ayam Ponorogo dengan sate ayam yang lain meski sama- sama memakai ayam kampung tetapi berbeda rasanya.
"Yang jelas lebih enak. Bumbunya Ponorogo full kacang. Saya rasa ciri-ciri tentang Sate Ponorogo sama dengan Madura," ujarnya.
Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963
URL : https://jatimnow.com/baca-17961-patenkan-sate-ayam-ponorogo-warga-desa-ini-bikin-ukuran-raksasa