Pixel Codejatimnow.com

Demi Air Bersih, Warga Dua Dusun di Ponorogo Rela Jalan Kaki 7 Km

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Sejumlah warga mencari air bersih
Sejumlah warga mencari air bersih

jatimnow.com - Warga Dusun Jenggrik, Desa Duri, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo terpaksa berjalan kaki sejauh 7 km untuk mendapatkan air bersih. Untuk sampai ke sumber air, warga harus melewati jalur perbukitan.

"Setiap hari seperti ini sejak musim kemarau datang dua bulan lalu. Harus mengirit penggunaan air, karena ngambilnya jauh," kata Sringatun, warga setempat, Selasa (16/7/2019).

Untuk mendapatkan air bersih itu, warga juga dipaksa mengantri hingga larut malam. Dan saat sumber air di desanya habis, mereka harus mencari air bersih ke desa lain.

Rata-rata, sekali berangkat, warga hanya bisa mendapat air dua jerigen. Air bersih itu dipakai untuk masak, minum dan mencuci. Air itu juga dipakai warga untuk memberi minum hewan ternak yang mereka peliharaa.

Sebenarnya warga telah mendapat pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat seminggu dua kali. Setiap pengiriman, satu keluarga mendapatkan jatah 30 liter air bersih.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

"Jumlah itu tetap kurang, sehingga kami cari sumber air bersih," tambah salah satu warga Dusun Banyuuripan, Dwi Mahmudi.

Terpisah, Kabid Kedarutan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono menambahkan, Dusun Banyuuripan dan Dusun Jenggrik, Desa Duri, Slahung merupakan daerah terdampak kekeringan cukup parah tahun lalu.

Baca juga:
Datangi Pamekasan, Prabowo Resmikan 12 Titik Air

Budi menyebut, berdasarkan pencataan BPBD, terdapat 19 desa dan 9 kecamatan yang terancam kekeringan dan kekurangan air bersih selama musim kemarau, yang diprediksi berlangsung cukup panjang ini.

"Sesuai prediksi sampai akhir tahun dan bisa saja hingga awal tahun mendatang. Karena itu kami maksimalkan pengiriman pasokan air bersih," jelasnya.