Pixel Codejatimnow.com

Tak Ada Siswa Baru, SD di Tulungagung ini Terancam akan Dimerger

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Bramanta Pamungkas
SDN Sumberdadi II, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung
SDN Sumberdadi II, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung

jatimnow.com - SDN Sumberdadi II, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung diwacanakan akan dimerger dengan sekolah lain karena tidak mendapatkan siswa baru dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selama dua tahun berturut turut.

Saat ini jumlah total siswa di sekolah tersebut hanya 11 orang. Hanya ada tiga kelas yang terisi yakni kelas III, V dan VI. Tiga kelas lain yakni kelas I, II dan IV tidak ada siswanya.

Kepala SDN Sumberdadi II, Sulistyorini membenarkan kondisi sekolah yang hanya memiliki jumlah siswa yang sedikit. Dia tak bisa menjelaskan sejarah dari sekolah tersebut, karena mengaku masih terbilang baru memimpin di sekolah ini.

Sulistyorini mengaku baru menjabat tahun 2017. Ditahun tersebut jumlah total siswa sebanyak 38 siswa. Setelah kelas 6 lulus, jumlah semakin menurun karena regenerasi dari minat wali murid yang menyekolahkan di sekolah tersebut sangat minim.

"Ya, beginilah adanya. Dari tahun ke tahun jumlahnya terus merosot," ujarnya, Kamis (18/7/2019).

Ia menduga angka kelahiran usia SD kelas I terbatas di wilayah tersebut. Jika dibagi beberapa SD yang ada di Desa Sumberdadi jumlah ini tidak mencukupi. Kondisi tersebut juga didorong faktor minat masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke lembaga sekolah swasta.

Pihak sekolah sudah berupaya agar orang tua menyekolahkan anaknya di lembaga yang dipimpinnya saat ini. Yakni dengan mendatangi langsung masyarakat yang ada di sekitarnya. Namun upaya ini hasilnya nol besar. Tak ada satupun yang mendaftarkan diri.

Baca juga:
Pemkab Tulungagung Pantau Harga Jagung, Telur dan Daging Ayam

"Sampai sekarangpun jika ada orang tua wali murid yang ingin menyekolahkan anaknya kita terima. Namun, kita koordinasikan ke sekolah lain yang dekat sini yang memiliki jumlah siswa banyak. Sebab, kalau hanya satu siswa malah kasihan. Bisa menekan psikologis anak," ujarnya.

Sulistyorini mengaku sudah melaporkan kondisi ini ke UPT Sumbergempol dan juga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Kabupaten Tulungagung. Sempat mencuat isu merger sekolah ini. Namun belum diketahui pasti kapan pelaksanaannya.

"Apakah mau dimerger atau ditutup kita mengikuti keputusan saja," pungkasnya.

Baca juga:
Disperindag Tulungagung Gelar Operasi Pasar, Beras 3 Ton Ludes Terjual