jatimnow.com - Anjloknya harga garam di tingkat petani kembali anjlok. Untuk panen raya garam sendiri akan terjadi bulan September-Oktober mendatang.
"Bagaimana ini, harga garam turun lagi jadi Rp 400 per kilogram. Petani dapat apa?," keluh H Badrus, salah satu petani garam di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Selasa (23/7/2019).
Kebingungan petani semakin besar karena selain harga garam yang anjlok, pihaknya juga kesulitan untuk menjualnya kepada tengkulak.
"Mau menimbun ya tidak bisa. Terus saya dapat uang dari mana?, buat gaji buruh bayar pakek apa?. Mau tidak mau caranya harus dijual," ujarnya yang mengaku jika baru panen 2 sampai 3 kali.
Ditempat lain, Yasin (41), petani garam Desa Raci, Kecamatan Bangil, mengatakan jika harga garam yang hanya Rp 400 per kilogram membuat berat diongkos produksi.
Baca juga:
Hari ini, KPPU akan Putuskan Dugaan Kartel Garam
"Bayangkan saja untuk dua sampai tiga kali panen, kami harus membeli terpal yang harganya Rp 8.500 per meter. Solarnya habis Rp 500 ribu untuk mesin disel penyedot air, belum biaya hariannya," ujarnya.
"Panen pertama dapat 20 sak dengan bobot sekitar 45-50 kilogram. Di panen kedua ada yang 30 sak, bahkan ada yang langsung 60 sak," imbuhnya.
Mereka berharap agar pemerintah bisa menstabilkan harga dan menindak para penimbun yang bisa merusak harga pasar garam.
Baca juga:
Harga Anjlok, Ini Jeritan Pengusaha Garam di Kota Pasuruan
URL : https://jatimnow.com/baca-18263-petani-keluhkan-harga-garam-di-pasuruan-rp-400-per-kilogram