Pixel Codejatimnow.com

Psikolog Dilibatkan Tangani Pelajar Tulungagung dengan Seks Menyimpang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Mochamad Mastur
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Mochamad Mastur

jatimnow.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi untuk membahas kasus penyimpangan orientasi seksual yang didominasi para pelajar.

Dari data Dinkes Tulungagung, terdapat 498 orang yang mengalami penyimpangan orientasi seksual lelaki sex lelaki (LSL). Dari jumlah tersebut sebanyak 60 persen merupakan anak usia pelajar dengan umur 11 hingga 20 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tulungagung Mochamad Mastur menjelaskan, pertemuan itu diikuti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Komisi Perlindungan Anak dan Kemenag setempat. Mereka merumuskan strategi untuk menekan angka penyimpangan orientasi seksual pada pelajar tersebut. Fenomena itu mendapat perhatian langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Efendi.

"Memang memprihatinkan, tapi faktanya, ini terjadi di Tulungagung," kata Mastur, Rabu (24/7/2019).

Baca juga:  Dinkes: Penyimpangan Seksual di Tulungagung Didominasi Pelajar

Baca juga:
Beda Data Dinkes dan RSUA Ponorogo soal Kasus Demam Berdarah, Kok Bisa?

Dalam pertemuan tersebut, Dinkes meminta Dinas Pendidikan melalui sekolah untuk menambah porsi pendidikan seksual. Pihak sekolah diharapkan bisa mendetekai siswa yang cenderung mengalami penyimpangan orientasi seksual. Setelah terindikasi pihak Dinas Kesehatan akan menyiapkan psikolog untuk memberikan konseling dan pendampingan. Keluarga juga akan dilibatkan dalam proses ini.

"Jika masih belum berhubungan badan, masih bisa disembuhkan. Ini yang akan menjadi konsentrasi kami," jelasnya.

Baca juga:
Dinkes Siapkan Alkes dan SDM untuk Mengisi Rumah Sakit Surabaya Timur

Selain itu, aktivitas Forum Anak Desa juga akan digiatkan kembali. Melalui forum tersebut diharapkan anak akan mengisi aktivitas dengan kegiatan positif. Peran orangtua dalam mengawasi anak diharapkan bisa intensif. Sebab orang tua sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak.

"Orang tua harus ikut mengawasi anaknya dan tahu dengan siapa saja anak bergaul," pungkasnya.