jatimnow.com - Beberapa ruas jalan di Surabaya, dalam beberapa hari ini menjadi berbeda setelah Bunga Tabebuya bermekaran. Kualitas udara Kota Pahlawan yang bagus, menjadi salah satu penentu mekarnya bunga tersebut.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan hubungan antara Bunga Tabebuya dengan kualitas udara bagus dan pariwisata. Ia menyampaikan saat meninjau taman di kawasan Ngagel, Sabtu (27/7/2019) pagi.
"Bunga kalau kondisi udara jelek tidak mau berbunga," ungkap Wali Kota Risma.
Terkait Bunga Tabebuya yang sedang bermekaran di Surabaya, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa kualitas udara bagus jadi penentu agar bunga bisa mekar. Ia mencontohkan Jalan Ahmad Yani. Dulu sebelum ada frontage, kadar polusi udara di jalan ini cukup tinggi sehingga tidak bunga-bunga tidak bisa mekar. Setelah dibangun frontage, ruang terbuka hijau bertambah, sehingga Bunga Tabebuya bisa bermekaran.
Wali Kota Risma saat meninjau salah satu ruang terbuka hijau di Surabaya
"Sekota Surabaya akan jadi taman supaya kualitas udara Surabaya bagus," jelasnya.
Baca juga:
Video: Banteng Ketaton Hanya Ingin Hancurkan Arogansi Risma
Menurut walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini, dengan ramainya Bunga Tabebuya yang sedang bermekaran, membuat kunjungan wisatawan semakin tinggi.
Ia juga ingin membuat perbedaan dengan Bunga Sakura yang ada di Jepang. Di Surabaya, kata Bu Risma, akan dibuat warna-warni, tidak sekedar warna pink saja.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung juga jadi tantangan tersendiri ketika perbaikan lingkungan sedang berjalan. Wali Kota Risma mengakui bahwa itu berat, mengingat jumlah kendaraan terus bertambah. Terlebih ketika akhir pekan, banyak kendaraan luar kota berkunjung ke Surabaya.
Baca juga:
Video: Kakak Whisnu Sakti Serukan Lawan Oligarki Risma
"Tantangan kita. Konsep perbaikan ekonomi bisa sejalan dengan perbaikan lingkungan," tambahnya.
Untuk itu, kata Wali Kota Risma, lahan sekecil apapun akan dimanfaatkan untuk proses perbaikan lingkungan.