Pixel Codejatimnow.com

Pasca Penyerangan Polsek Wonokromo, Polisi Perketat Penjagaan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Polsek Wonokromo dijaga ketat
Polsek Wonokromo dijaga ketat

jatimnow.com - Pasca penyerangan Polsek Wonokromo yang dilakukan oleh pelaku IM atau Imam Mustofa alias Ali, polisi memperketat pengamanan di setiap Mapolsek.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan meski memperketat pengamanan di kantor polisi, pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan dengan semestinya.

"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa, tidak ada yang berubah karena tugas polisi yang hakiki adalah memberi pelayanan kepada publik. Pelayanan ini tidak akan berhenti oleh karena teror saja," tegasnya, Minggu (18/8/2019).

Seperti kejadian tahun lalu ketika Polrestabes Surabaya di serang oleh teror bom. Kantor yang berada di Jalan Sikatan Surabaya itu tetap membuka pelayanan bagi masyarakat. Begitu juga di Polsek Wonokromo tetap akan melakukan pelayanan.

"Kejadian yang sudah terjadi di tahun 2018 Polrestabes dilakukan penyerangan oleh teror kita juga tetap layanan berjalan. Pelayanan di Polsek Wonokromo juga tetap berjalan, walaupun memang kami mohon maaf kepada rekan-rekan media ada penjagaan yang lebih ketat lagi seperti di Mako berbeda perlakuannya jika masuk seperti biasa," jelasnya.

Menurutnya, perintah untuk memperketat penjagaan tersebut juga dilakukan sebagai antisipasi pengamanan yang dilakukan oleh petugas sesuai dengan perintah Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.

"Ini bukan semata-mata bukan karena apa-apa tapi karena pengembangan dari situasi. Itu tadi sesuai dengan perintah Kapolda Jatim," tukasnya.

Baca juga:
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Sungai Gunung Sari Surabaya

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho menyebut jika pelayanan Polsek Wonokromo untuk masyarakat tetap berjalan seperti biasa, namun kewaspadaan akan ditingkatkan.

"Terutama ada yang ke Mako Polri. Yang jelas bahwa mengedepankan pelayanan masyarakat untuk bisa memastikan pelayanan tidak terganggu," ujar Sandi.

Dengan penjagaan yang dilakukan untuki memastikan tidak terjadinya anggota menjadi korban kembali atas penyerangan yang terjadi.

"Kami memastikan juga anggota kami tidak jadi korban. Statusnya siaga tapi pelayanan masih berlangsung. Petugas yang berjaga sesuai dengan kelengkapan dinas. kalau senjata tetap digunakan. Senjata khusus hanya digunakan petugas khusus," tukasnya.

Baca juga:
Dikejar Warga Usai Jambret HP Mahasiswi, Bandit di Surabaya Babak Belur Dimassa