Pixel Codejatimnow.com

Penanganan Kasus Mahasiswa Papua di Surabaya Disorot

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Rafael Obeng, Ketua DPD GAMKI Jatim
Rafael Obeng, Ketua DPD GAMKI Jatim

jatimnow.com - DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Jawa Timur mengecam aparat atas tindakan terhadap pengepungan massa di asrama mahasiswa Papua.

Rafael Obeng, Ketua DPD GAMKI Jatim mengatakan polisi selaku pemegang amanat dalam pengamanan negara harus mampu meredam massa yang sudah membabi buta dalam melakukan intimidasi kepada para mahasiswa di dalam asrama.

"Bukan malah memperkeruh suasana dengan mengirim pasukan bersenjata seolah hendak menangkap teroris berbahaya," tulisnya dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (19/8/2019).

Ia melanjutkan jika tidak ada perusakan bendera yang dilakukan oleh para penghuni asrama Papua. Namun yang terjadi saat itu adalah adanya beberapa ormas yang datang ke asrama dengan langsung memberikan cacian kepada para penghuni asrama.

Para penghuni meminta massa untuk berbicara baik-baik agar tidak ada salah paham yang terjadi, tapi permintaan tersebut di tolak oleh massa, bahkan hingga larut malam para penghuni masih dalam makian dan cacian.

"Begitu kejadian terjadi di asrama Papua Kalasan, kita langsung kirim orang untuk mengetahui kondisi yang real di lapangan," ujarnya.

Baca juga:
Pj Gubernur Adhy Sampaikan Usulan Perubahan Perda RUED di Paripurna DPRD Jatim

"Hal yang kemudian menjadi perhatian penting adalah aparat tidak layak melontarkan ucapan monyet kepada para penghuni, karena sebagai negara yang berideologikan Pancasila harusnya aparat mengedepankan etika berkomunikasi agar tidak semakin memicu emosi massa yang hadir saat itu," tambahnya. 

Ia melanjutkan, seharusnya polisi bertindak adil dalam memperlakukan warga dan mengajak mahasiswa Papua berdialog terkait apa sebenarnya yang terjadi di tempat itu.

"Kami mengecam tindakan aparat yang menembakkan gas air mata ke asrama Papua. Kami harap Kapolda Jawa Timur melakukan evaluasi kinerja kepada Kapolrestabes dan Wakapolrestabes Surabaya dalam menangani persoalan yang terjadi di Asrama Papua ini," ucapnya.

Baca juga:
Kerangka Manusia Misterius Ditemukan Petugas Kebersihan Tol Waru Sidoarjo

Rafael menilai ada dalang intelektual dibalik kejadian ini. Pihaknya berharap Polda Jawa Timur agar mengusut tuntas dalang intelektual yang mengkambing hitamkan mahasiswa Papua dalam kejadian ini.

"Jika Kapolda Jawa Timur tidak mampu melakukan mengusut dalang kekacauan ini, maka kami akan sampaikan kepada DPP GAMKI di Jakarta supaya menyerukan kepada Kapolri untuk mengevaluasi kinerja Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya," pungkasnya.