Pixel Codejatimnow.com

Diduga Keracunan, 6 Pasien RSUD Blambangan Meninggal

 Reporter : Erwin Yohanes
Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat
Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat

jatimnow.com - Enam orang pasien diduga meninggal akibat keracunan sejak awal April hingga Kamis (19/4/208) ini, di RSUD Blambangan Banyuwangi.

Namun, hingga kini belum dapat dipastikan penyebab keracunan para pasien tersebut.

Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat menjelaskan, dari 10 pasien yang ditangani baik di Instalasi Gawat Darurat dan Unit Gawat Darurat (IGD-UGD) dari 10 pasien 6 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Namun, hingga sejauh ini pihaknya tidak dapat memastikan apakah penyebab kematian 6 orang tersebut diakibatkan oleh intoksikasi (keracunan).

"Tidak semua pasien kami meninggal akibat meminum minuman beralkohol. Karena saat dilakukan perawatan tidak ditemukan muntahan berbau alkohol, mulutnya juga tidak berbusa akibat alkohol. Karena jarak antara mulai minum dengan meninggalnya korban, ada rentang yang cukup panjang," jelas dr Taufik saat diwawancarai di RSUD Blambangan.

Dia kembali menjelaskan, untuk dapat mengetahui secara pasti akibat kematian pasien, dapat dilakukan dengan cara autopsi terhadap jasad korban. Namun dari 6 korban yang meninggal tersebut, pihak keluarga menyatakan enggan untuk dilakukan pemeriksaan secara mendalam (autopsi).

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

"Hanya autopsi yang dapat memastikan meninggalnya seseorang. Kalau penyebabnya bisa jadi akibat penyakit sesak yang dideritanya atau penyakit jantung. Yang mana dari 6 pasien tersebut, ada yang minumnya dua hari yang lalu, ada yang satu hari yang lalu. Tidak langsung," terangnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan RSUD Blambangan, dr Asiah Anggraini menambahkan, per April ini, dari 10 pasien tersebut ada 3 orang yang masih dirawat dan 1 orang yang berinisial ET (24) warga Karangrejo dinyatakan telah sehat.

"Yang 3 orang itu, EB (32) warga Kelurahan Klatak, SA (40) asal daerah Mojopanggung, dan BB (25) asal Kalipuro, masih dirawat. Mohon maaf tidak kami sebutkan secara jelas karena ini menjadi kerahasiaan pasien yang kita jaga selain undang-undang kesehatan yang harus kita patuhi," kata Asiah.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

Sedangkan untuk korban yang meninggal dunia diantaranya adalah, warga asal Kecamatan Glagah SD (24), AR (23) asal Kelurahan Singotrunan, HB (24) asal Kelurahan Klatak, AP (25) asal Kelurahan Boyolangu, FN (27) asal Kecamatan Rogojampi, serta MY (51) asal Kelurahan Temenggungan.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes