Pixel Codejatimnow.com

Guru dan Murid di Blitar Serempak Kenakan Ikat Kepala 'I Love Papua'

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Murid SD di Kabupaten Blitar tampak memakai ikat kepala 'I Love Papua' saat mengikuti kegiatan belajar mengajar
Murid SD di Kabupaten Blitar tampak memakai ikat kepala 'I Love Papua' saat mengikuti kegiatan belajar mengajar

jatimnow.com - Ada pemandangan berbeda dari para guru dan murid mulai dari PAUD hingga SD di Kabupaten Blitar. Mereka serempak menggunakan ikat kepala bertuliskan 'I Love Papua', Senin (2/9/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Budi Kusumarjaka mengatakan, kebijakan tersebut merupakan bentuk kecintaan masyarakat Jawa kepada Papua serta sebagai dukungan agar kerusuhan di Papua tidak terulang. Kebijakan itu akan diterapkan selama sepekan ke depan.

"Ya, kita tahu kalau Papua sekarang sedang ada gangguan. Tapi yang pasti sebagaimana yang viral kalau kita ini rasis. Untuk itu ingin kita tunjukkan bahwa masyarakat Jawa ini cinta Papua," kata Budi, Senin (2/9/2019).

Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran Dinas Pendidikan dengan nomor 870/6234/409.101.1/2019. Dalam surat itu Pemkab Blitar meminta setiap sekolah untuk menggunakan ikat kepala berlogo I Love Papua.

Baca juga:
Guru SD di Surabaya Digembleng Cara Dampingi Siswa Inklusi

Kata Budi, kebijakan menggunakan logo ini akan berlangsung hingga Jumat (6/9/2019). Selain untuk memerangi tindakan rasis, hal ini dilakukan untuk menanamkan kepada para siswa untuk selalu mencintai NKRI.

"Karena biar bagaimanapun, Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Kami juga ingin menunjukan kepada dunia jika Kabupaten Blitar ini juga terdiri dari berbagai suku dan ras yang ada di Indonesiam" jelas Budi.

Baca juga:
Dinas Pendidikan Kota Batu Gelontor Rp13 Miliar untuk Bosda 2024

Mantan Kepala Dinas Perhubungan ini menambahkan, kegiatan tersebut hanya ada di Kabupaten Blitar. Kebijakan tersebut merupakan kebijakan pemerintah daerah bukan petunjuk maupun perintah dari pemerintah pusat.

"Hanya di (Kabupaten) Blitar saja. Dan merupakan petunjuk Bupati yang kemudian harus segera kita tindaklanjuti," tutup Budi.