Pixel Codejatimnow.com

Disebut Akibat Eksploitasi, Dusun Duyung Mojokerto Krisis Air Bersih

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Warga Dusun Duyung, Desa/Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto mengantre air bersih
Warga Dusun Duyung, Desa/Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto mengantre air bersih

jatimnow.com - Musim kemarau panjang tahun ini mengakibatkan kekeringan semakin meluas. Dua dusun di Kabupaten Mojokerto bahkan mengalami kris air bersih dan terpaksa mengantre setiap hari untuk mendapatkan air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Zaini mengatakan, dua dusun itu adalah Dusun Duyung, Desa/Kecamatan Trawas dan Dusun Jedong, Desa/Kecamatan Ngoro. Menurutnya, krisis air bersih di Dusun Duyung itu akibat eksploitasi air secara besar-besaran.

"Duyung itu kan selama ini tidak pernah kekeringan dan kita seperti disambar petir saja. Sumber air di dusun itu justru dieksploitasi sedemikian masifnya. Kedua, karena penghematan dalam artian penyelamatan sumber mata tidak pernah dilakukan," kata Zaini, Selasa (3/9/2019).

Zaini menambahkan, saat ini ada tiga kecamatan yang terdampak kekeringan yaitu Ngoro, Trawas dan Dawarblandong.

Baca juga:
Masuk Musim Hujan, 81 Desa di 17 Kecamatan di Lamongan Masih Alami Kekeringan

"Untuk Ngoro, karena sumber mata air di sana tidak ada. Tapi alhamdulillah sudah bisa diatasi dengan CSR di dua RT. Sedangkan di Dawarblandong, harapan dari weslik dan PDAM. Jika weslik kekeringan berkepanjangan, maka sumber air semakin mengecil," bebernya.

BPDB Kabupaten Mojokerto setiap hari mendistribusikan air ke tiga kecamatan yang terdampak sampai 60 juta liter air untuk warga.

Baca juga:
10 Desa di Lumajang Dilanda Kekeringan, Ratusan Warga Lakukan Salat Istisqa di Alun-alun

"Kami berharap di wilayah Trawas ada penghijauan dan penyelematan vegetatif mata air dan membangun DAM untuk menyimpan air," tambahnya.