jatimnow.com - Musim kemarau panjang tahun ini mengakibatkan kekeringan semakin meluas. Dua dusun di Kabupaten Mojokerto bahkan mengalami kris air bersih dan terpaksa mengantre setiap hari untuk mendapatkan air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Zaini mengatakan, dua dusun itu adalah Dusun Duyung, Desa/Kecamatan Trawas dan Dusun Jedong, Desa/Kecamatan Ngoro. Menurutnya, krisis air bersih di Dusun Duyung itu akibat eksploitasi air secara besar-besaran.
"Duyung itu kan selama ini tidak pernah kekeringan dan kita seperti disambar petir saja. Sumber air di dusun itu justru dieksploitasi sedemikian masifnya. Kedua, karena penghematan dalam artian penyelamatan sumber mata tidak pernah dilakukan," kata Zaini, Selasa (3/9/2019).
Zaini menambahkan, saat ini ada tiga kecamatan yang terdampak kekeringan yaitu Ngoro, Trawas dan Dawarblandong.
Baca juga:
10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
"Untuk Ngoro, karena sumber mata air di sana tidak ada. Tapi alhamdulillah sudah bisa diatasi dengan CSR di dua RT. Sedangkan di Dawarblandong, harapan dari weslik dan PDAM. Jika weslik kekeringan berkepanjangan, maka sumber air semakin mengecil," bebernya.
BPDB Kabupaten Mojokerto setiap hari mendistribusikan air ke tiga kecamatan yang terdampak sampai 60 juta liter air untuk warga.
Baca juga:
Polres Jember Kirim Bantuan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
"Kami berharap di wilayah Trawas ada penghijauan dan penyelematan vegetatif mata air dan membangun DAM untuk menyimpan air," tambahnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-19377-disebut-akibat-eksploitasi-dusun-duyung-mojokerto-krisis-air-bersih