Pixel Codejatimnow.com

Komplotan Pencuri Bermobil Bobol Dua Rumah di Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Tim Inafis Polres Tulungagung melakukan identifikasi di salah satu rumah korban yang dibobol komplotan pencuri bermobil
Tim Inafis Polres Tulungagung melakukan identifikasi di salah satu rumah korban yang dibobol komplotan pencuri bermobil

jatimnow.com - Dua rumah di Perumahan Satria Resident, Kelurahan Jepun, Kabupaten Tulungagung disatroni komplotan pencuri. Aksi para pelaku mencuri di rumah nomor A 19 dan A 20 itu terekam kamera CCTV.

Pembobolan dua rumah itu terjadi sekitar pukul 09.15 Wib, Kamis (5/9/2019), saat situasi perumahan sedang sepi. Komplotan pelaku berhasil membawa kabur dua buah laptop serta sebuah jam tangan.

Aninditya Nayanag Safitri (24) salah seorang korban menuturkan, peristiwa itu baru ia ketahui saat jam istirahat kantor. Perawat sebuah rumah sakit ini dihubungi tetangga, yang rumahnya juga dibobol kawanan pencuri.

"Kebanyakan penghuni merupakan pekerja kantoran, jadi kalau pagi memang sepi," kata Aninditya, Kamis (5/9/2019).

Saat tiba di rumah, ia mendapati kamar tidurnya sudah dalam kondisi berantakan. Para pelaku diduga masuk melalui jendela rumah, setelah berhasil merusak gembok pagar. Aninditya kehilangan sebuah laptop.

Baca juga:
Maling Gentayangan Bobol Kafe di Kota Malang, Waspada!

"Kalau di rumah tetangga saya, yang hilang laptop dan jam tangan," tuturnya.

Kapolsek Tulungagung Kota Kompol Rudi Poerwanto menerangkan, hingga saat ini kasus pencurian itu masih diselidiki. Dalam rekaman CCTV yang didapatnya, para pelaku terlihat mengendarai sebuah mobil warna silver. Mereka kemudian masuk ke dalam rumah korban dan mereka membawa sebuah tas yang diduga berisi laptop milik korban.

"Kami juga sudah melakukan olah TKP serta identifikasi. Alat bukti petunjuk dari lokasi kejadian sedang kami pelajari," jelasnya.

Baca juga:
Pria Jombang Bobol Kafe di Pare Kediri, Tertangkap Gara-gara Satpam Sumuk

Rudi menilai, penjagaan di perumahan tersebut masih kurang ketat, sehingga pencuri bisa masuk ke dalam dengan leluasa. Apalagi, jumlah tenaga kemananan hanya satu orang dan tidak setiap hari masuk.

"Terlebih penghuni perumahan ini mayoritas bekerja di pagi hari, sehingga tenaga pengamanan harus ditambah," tambahnya.