Pixel Codejatimnow.com

Keren, SMK di Tulungagung ini Pilih Ketua OSIS dengan e-Voting

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Sistem e-Voting dalam pemilihan Ketua Osis SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung
Sistem e-Voting dalam pemilihan Ketua Osis SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung

jatimnow.com - Ada yang berbeda dengan pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS di SMKN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Proses pemilihan tersebut tidak menggunakan kertas surat suara seperti pada umumnya, melainkan menggunakan e-Voting melalui website.

Sistem e-Voting melalui website tersebut merupakan karya para siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di SMKN tersebut.

Clarisa Arda, salah seorang siswa di sekolah tersebut mengaku sudah dua kali mengikuti pemilihan Ketua OSIS dengan menggunakan sistem e-Voting. Menurutnya, sistem tersebut sangat simpel dan mudah. Siswa tidak perlu repot untuk melipat surat suara dan tinggal masuk dalam sistem menggunakan username dan pasword khusus.

"Setelah itu muncul foto calon kandidat beserta visi misi dan kita tinggal memilihnya," ujar Clarisa, Jumat (11/10/2019).

Baca juga:
Pemilihan Ketua RT ini Pakai e-Voting Inovasi Dosen STIE Perbanas

Eri Susana, Ketua Panitia Pemilihan Ketua OSIS menyebut, sistem e-Voting ini sudah digunakan sejak empat tahun lalu. Membutuhkan waktu satu bulan untuk mempersiapkan proses pemilihan kali ini. Mereka mulai membuat website untuk kebutuhan e-Voting yang dikerjakan sendiri oleh siswa jurusan RPL.

"Sistem keamanan yang digunakan juga berlapis sehingga website e-Voting ini aman dari serangan hacker. Siswa juga tidak bisa memilih dua kali karena username dan pasword yang kita berikan berbeda setiap siswanya," papar Eri.

Baca juga:
Video: Sistem e-Voting Pemilihan Ketua Osis di Tulungagung

Sementara, Pembimbing OSIS SMKN 1 Boyolangu Junaedi menambahkan, sekolah menyiapkan sebanyak 17 unit laptop untuk pemilihan tersebut. Satu laptop dipakai untuk server, satu lainnya untuk menampilkan perolehan suara dan 15 sisanya untuk digunakan memilih. Sistem e-Voting ini rencananya akan dikembangkan lagi, dengan berbasis android sehingga siswa bisa menggunakan hak pilihnya melalui gawai masing masing.

"Jadi mereka tidak perlu antri lagi dan bisa membuka gawainya untuk memilih," pungkasnya.