Pixel Codejatimnow.com

Miliki 800 Bambu Unik, Pria di Ponorogo ini Ajak 'Bicara' Koleksinya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Sulardi Warno tunjukkan koleksi bambu uniknya
Sulardi Warno tunjukkan koleksi bambu uniknya

jatimnow.com - Memiliki 800 bambu dari berbagai jenis, Sulardi Warno warga Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo ini kini membuat museum kecil berukuran 3x6 meter di rumahnya untuk menampung hasil kolektornya tersebut.

Pria berumur 48 tahun yang kerap disapa Mbah Warno itu mengatakan jika dirinya selalu berkomunikasi dengan bambu-bambu yang dimilikinya tersebut.

"Sebelum saya ambil, saya mengobrol dengan mereka (bambu red)," katanya, Selasa (15/10/2019).

Sebelumnya, dia harus melakukan ritual khusus terlebih dahulu sebelum mengambil bambu untuk dikoleksinya.

"Tidak bisa saya beberkan bagaimana ritual khususnya. Yang jelas saya melakukan komunikasi," ujarnya.

Ketertarikan mengkoleksi dan merawat bambu tersebut dilakukan setelah dirinya berkomunikasi dengan roh penjaga salah satu bambu yang memintanya untuk merawatnya.

"Saat itu roh bambu tersebut bilang kepada saya untuk cukup merawatnya saja. Dia juga bilang dengan merawat bambu akan membawa berkah tersendiri," terangnya.

Baca juga:
Komunitas di Ponorogo Berbagi Sahur untuk Penunggu Pasien Rumah Sakit

Ke 800 bambu yang dikoleksinya tersebut mempunyai beragam bentuk dan ukuran. Mulai bambu yang menyerupai naga, tongkat, trisula, ular dan berbagai macam bentuk lainnya.

"Semua bambu yang saya koleksi semua ada namanya tersendiri bahkan untuk penemaan setiap bentuk bambu ada pakemnya dari para sesepuh bambu, tidak bisa sembarangan," katanya.

Dia mengaku, bambu mempunyai daya tarik tersendiri utamanya dari segi bentuk dan daya magisnya.

Bahkan jika sebagian orang lebih memilih berburu bambu petuk atau bambu yang kedua cabangnya saling bertemu, ia justru mengumpulkan dan mengoleksi semua bambu yang menurutnya memiliki keunikan dan petuah tersendiri.

Baca juga:
Rumah Pedagang Sayur di Ponorogo Dibobol Maling saat Tarawih, Rp25 Juta Raib

Menariknya, meski koleksi bambunya sudah mencapai ratusan dia tidak pernah sekalipun menjual bambu miliknya. Namun jika ada orang lain yang ingin meminang bambunya, Warno persilakan tanpa memungut biaya.

Bapak 5 anak ini menuturkan jika dalam merawat bambu koleksinya cukup dibersihkan setiap hari dan dilapisi dengan pernis agar bambunya tidak lapuk.

Bahkan untuk perawatan secara spiritual ia rutin untuk membakar dupa 3 sampai 5 batang setiap beberapa waktu.

"Sebenarnya tujuan saya membuat museum ini untuk mengenalkan kepada masyarakat jika bambu unik itu bukan hanya bambu petuk, melainkan ada banyak bambu unik lainnya," pungkasnya.