Pixel Codejatimnow.com

8 Bocah di Tulungagung Diduga Keracunan Minuman

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Salah satu bocah yang diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman, dirawat di puskesmas
Salah satu bocah yang diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman, dirawat di puskesmas

jatimnow.com - Dua siswa Raudhatul Atfal (RA) Wathoniyah, Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, terpaksa mendapatkan perawatan intensif di puskesmas setempat, Rabu (23/10/2019). Dua siswa itu diduga keracunan sebuah minuman.

Guru RA Wathoniyah, Muhimmatun Nikmah mengatakan, kejadian berawal saat jam istirahat tiba. Para siswa yang sudah diperbolehkan keluar kelas, beberapa di antaranya membeli makanan dan minuman yang dijual para pedagang yang biasa mangkal di depan sekolah.

"Siswa kemudian mengonsumsi minuman yang dibelinya dari salah satu pedagang keliling yang mangkal di depan sekolah," ujar Muhimmatun.

Minuman yang diduga dikonsumsi 8 bocah yang mengalami keracunanMinuman yang diduga dikonsumsi 8 bocah yang mengalami keracunan

Baca juga:
Video: Bocah 5 tahun di Tulungagung Tewas Diracun Ibunya

Setelah jam istirahat selesai, para siswa kemudian kembali masuk ke dalam kelas. Saat jam pelajaran kembali dimulai, para siswa mulai merasakan mual dan muntah. Sebanyak 8 bocah mengalami hal serupa usai mengonsumsi minuman tersebut. Pihak sekolah kemudian memberikan penanganan ringan hingga kondisi mereka berangsur membaik.

"Tapi dua siswa terpaksa kami bawa ke puskesmas untuk dilakukan observasi lebih lanjut. Sedangkan lainnya berangsur membaik," jelasnya.

Baca juga:
Makam Remaja Pacitan Dibongkar, Polisi Periksa 6 Saksi

Sementara itu, salah satu tenaga medis puskesmas, Gendut Sutanto menambahkan, dari ciri-ciri yang dialami oleh para siswa, mereka terindikasi mengalami keracunan. Minuman yang dibeli para siswa itu, tampak mencurigakan. Dalam kemasannya tidak tertera merk maupun komposisi minuman yang dijualnya.

"Tapi kemasannya memang unik sehingga menarik siswa. Saat itu, minuman dan sampel muntahan siswa kita berikan ke polisi untuk diuji laboratorium," pungkasnya.