Pixel Codejatimnow.com

Wali Kota Risma Blusukan, Komisi D: Punya Empati pada Rakyat Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arif Ardianto
Wali Kota Risma saat sidak di Siola
Wali Kota Risma saat sidak di Siola

jatimnow.com - Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Kota Surabaya, Chusnul Chotimah, menilai kebiasaan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk blusukan adalah bentuk rasa empati kepada masyarakat.

"Bu Risma punya empati besar pada rakyat, terutama wong cilik. Itu karena wali kota sering bertemu rakyat, dan mendengar keluh kesah mereka," kata Chusnul Chotimah, Sabtu (2/10/2019).

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi kritikan politisi Partai NasDem, Imam Syafi'i kepada Wali Kota Risma dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi yang dinilai blusukan hanyalah untuk pencitraan.

Chusnul Chotimah yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut menilai turun ke bawah adalah salah satu cara untuk melihat permasalahan langsung dari akarnya.

Dari perjumpaan dengan rakyat, kata dia, lahirlah berbagai formula kebijakan seperti penanggulangan kemiskinan, perbaikan kampung, perbaikan infrastruktur, pembebasan biaya pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Chusnul mencontohkan prestasi Wali Kota Risma yang berhasil menutup kawasan lokalisasi Dolly setelah beroperasi puluhan tahun, mustahil terwujud jika orang nomor satu di Surabaya tidak blusukan ketemu rakyat.

"Blusukan itu sekaligus wujud empati. Pemkot Surabaya tentu tidak akan bisa menutup Dolly jika Bu Risma tidak turun langsung ke bawah," ucap Chusnul.

Termasuk dengan seringnya Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi dan pejabat-pejabat Pemkot Surabaya yang sering turun ke bawah, menurut Chusnul Chotimah, hal tersebut adalah sesuatu yang wajar.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Chusnul justru menilai jika Eri tidak turun ke bawah adalah sesuatu yang aneh.

"Pak Eri memang harus turun ke bawah untuk menyerap aspirasi serta kebutuhan dari masyarakat yang bisa diimplementasikan dalam perencanaan dalam pembangunan Kota Surabaya selanjutnya," ujarnya.

Sebagai Kepala Bappeko, Eri Cahyadi harus turun kebawah untuk memastikan secara langsung program dan pembangunan kota terlaksana on the track.

"Menurut saya terlalu berlebihan jika ada pihak yang menilai niat baik Bu Risma dan Pak Eri turun ke bawah itu untuk hanya untuk pencitraan jelang Pilkada," ucapnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Seperti diketahui, politisi NasDem skaligus Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasdem, Imam Syafi'i mengkritisi Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi yang dinilai turun ke lapangan karena bakal ikut Pilwali.

"Ini kan mau Pilwali, saya langsung saja, Kepala Bappeko itu sering offside. Hal-hal yang seharusnya dikerjakan Kepala Dinas langsung dikerjakan sendiri. Sampai masuk-masuk ke kelurahan segala dan menjanjikan ke RW-RW akan mengakomodir programnya. Sampai menjanjikan kalau nggak bisa bakal mundur. Ini kan nggak bener," kata Imam.

Imam mengingatkan agar Kepala Bappeko bekerja sesuai tugas dan fungsinya.

"Hanya sampai perencanaan saja. Kalau sudah sampai program atau apa lainnya kan sudah offside," kata Imam.