jatimnow.com - Kekeringan masih melanda beberapa wilayah di Kota Blitar, meski hujan sempat mengguyur. Kekeringan terparah dirasakan warga Kelurahan Sentul dan Kelurahan Tanjungsari.
"Baru kali ini, saya mendapati sumur di sini kering. Mesin pompa air itu nyala mas, tapi airnya nggak mau naik ke atas," kata Mulyono, warga Kampung Jurang Sembot, Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Kamis (7/11/2019).
Menurut Mulyono, keringnya air sumur itu baru pertama kali terjadi dan sudah berlangsung sekitar 10 hari. Ia mengaku cukup kerepotan, lantaran harus mencari air untuk kebutuhan keluarganya. Apalagi ari sungai terdekat, juga sudah mengering.
"Kalau untuk minum saya pakai air galon itu. Kalau untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus), saya beli pakai jerigen. Semalam ada bantuan air bersih dari Pemkot Blitar, tapi satu tanki," ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Mardiningsih, tetangga Mulyono. Saat bantuan air bersih datang, ia tertidur pulas, sehingga tidak kebagian jatah.
Baca juga:
10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
"Kalau saya, minta air ke saudara saya. Semalam ada (bantuan dari Pemkot Blitar) tapi saya sudah tidur. Semoga ada lagi," harapnya.
Informasi di lapangan, kekeringan juga terjadi di beberapa titik di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan termasuk di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo. Sumur warga di wilayah tersebut juga mengering.
Baca juga:
Polres Jember Kirim Bantuan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
Terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) dan Penanggulan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar Hakim Sisworo menyebut, ada 10 kepala keluarga yang terdampak kekeringan di wilayah Jurang Sembot. Ia meminta warga untuk aktif melapor ke pemerintah bila terdampak kekeringan.
"Kami minta RT untuk melapor bila terjadi kekeringan. Hingga saat ini laporan yang masuk baru di Jurang Sembot ya. Kalau ada laporan yang masuk, tentu kami siap membantu," tegas Hakim.
URL : https://jatimnow.com/baca-21067-ketika-warga-di-kota-blitar-hidup-dengan-minimnya-air-bersih