Pixel Codejatimnow.com

Diangkat Jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok KH Masjkur di Mata Khofifah

Editor : Redaksi  Reporter : Sandhi Nurhartanto
Foto IG @khofifah.ip
Foto IG @khofifah.ip

jatimnow.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan gelar Pahlawan Nasional 2019 kepada 6 tokoh yaitu Abdul Kahar Mudzakkir, Alexander Andries (AA) Maramis, KH Masjkur, M Sardjito, Ruhana Kuddus, dan Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, pada Jumat (8/11/2019) lalu.

Pemberian gelar dilakukan Presiden Jokowi sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 120/TK/2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tertanggal 7 November 2019 yang dilakukan di Istana Negara Jakarta.

Kahar Mudzakkir anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) diberi gelar Pahlawan Nasional. Pria kelahiran 1908 di Kotagede, Yogyakarta juga menjadi perintis Universitas Islam Indonesia (UII).

AA Maramis merupakan tokoh dari Sulawesi Utara, salah satu anggota BPUPKI dan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Pria kelahiran 20 Juni 1897 ini menjabat Menteri Keuangan di empat periode berbeda, yakni pada 1945, 1947-1948, 1948, dan 1949.

AA Maramis juga pernah menjadi Menteri Luar Negeri pada 1948-1949 dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Jerman Barat, Uni Soviet, dan Finlandia.

Sardjito merupakan perintis serta rektor pertama UGM pada 1950-1961 dan pernah menjabat sebagai rektor di UII pada 1961-1970. Selama ini, nama Sardjito juga telah diabadikan sebagai nama rumah sakit umum pusat di Yogyakarta.

Ruhana Kuddus merupakan tokoh jurnalis perempuan pertama asal Koto Gadang, Kabupaten Agam Sumatera Barat yang membuat surat kabar Sunting Melayu yang terkenal di tahun 1970-an.

Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi merupakan tokoh pertama dari Sulawesi Tenggara yang mendapat gelar pahlawan. Dia merupakan Sultan Buton selama dua kali masa jabatan, yakni sultan ke-20 (1752-1755) dan sultan ke-23 (1760-1763).

Baca juga:
Mengenal Sosok Pahlawan Jenderal Moestopo, Patung di Pojok Kodim 0809 Kediri

Masjkur juga merupakan anggota BPUPKI. Pria kelahiran Desa Pagetan, Singosari, Malang, Jawa Timur pada 30 Desember 1902 ini dikenal pula sebagai tokoh dan ulama dari Nahdlatul Ulama (NU).

Masjkur diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Agama di tiga periode berbeda, yakni pada 1947-1949, 1949, dan 1953-1955.

Dalam unggahan Instagram @khofifah.ip, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menulis tentang perjuangan Masjkur hingga diangkat menjadi Pahlawan Nasional 2019.

"Alhamdulillah. Salah satu putera terbaik Jawa timur K.H Masjkur, hari ini menerima anugerah Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2019 dari Presiden @jokowi di Istana Negara, Jum'at (8/11).

Baca juga:
KH Abdul Chalim Diusulkan Pahlawan Nasional, Jejaknya Diulas di Surabaya

KH Masjkur seorang tokoh kelahiran Malang dan pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI dua kali yakni pada tahun 1947-1949 dan 1953-1955.

Semasa jaman perjuangan, KH Masjkur merupakan salah satu pendiri Pembela Tanah Air (Peta) yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI di seluruh Jawa.

Ketika pertempuran 10 November 1945, beliau Panglima Lasykar Sabilillah, anggota BPUPKI yang ikut merumuskan Pancasila dan UUD 1945. Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah SWT dan kita bisa meneladani perjuangan dan pengorbanan beliau. Amin."