Pixel Codejatimnow.com

Cerita Pilu Tuna Wisma di Lamongan Sebelum Mengidap Kanker Leher

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Kasmadi saat dijenguk sejumlah anggota Grup Facebook Beritae Wong Lamongan (BWL) di RSUD dr Soegiri, Lamongan
Kasmadi saat dijenguk sejumlah anggota Grup Facebook Beritae Wong Lamongan (BWL) di RSUD dr Soegiri, Lamongan

jatimnow.com - Sudah hampir satu bulan Kasmadi, seorang tuna wisma asal Lamongan, dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan akibat sakit kanker leher stadium dua yang dideritanya. Kondisi pria 52 tahun yang sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan di Surabaya itu kian memburuk.

Semenjak sakit dan kembali ke Lamongan, Kasmadi meminta tolong kepada Yuniarti Pinto Soebagio, tetangganya di Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Sebab di Lamongan, ia sudah tidak memiliki rumah. Istrinya telah tiada, sedangkan kedua anaknya juga tak tahu entah di mana.

Menurut Yuni-sapaan akrab Yuniarti Pinto Soebagio, Kasmadi merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Sementara kedua anak Kasmadi bernama Solikha dan Ilham Ramadan.

"Entah rumahnya sudah di jual atau apa saya kurang tahu. Kemudian Pak Kasmadi bekerja serabutan di Surabaya dan hidup secara berpindah-pindah. Katanya sih kalau tidur numpang dari masjid satu ke masjid lain," jawab Yuni kepada jatimnow.com, Senin (9/12/2019).

Baca juga:  Tolong! Tuna Wisma Penderita Kanker di Lamongan ini Butuh Bantuan

Ironisnya, kedua anak Kasmadi itu tidak diketahui keberadaanya. Bahkan setelah menikah, Solikha meninggalkan bayinya yang saat itu masih berumur 6 bulan kepada Kasmadi.

Baca juga:
Rusminah, Warga Miskin Terkena Stroke di Sidoarjo yang Butuh Bantuan

"Sejak umur 6 bulan anak Solikha diasuh oleh Pak Kasmadi. Jadi cucunya itu ya ikut berpindah-pindah tempat juga. Namanya Taufik, usianya menginjak remaja. Dia yang sekarang merawat kakeknya," tutur Yuni.

Yuni melanjutkan, pada akhir Oktober 2019, dirinya didatangi oleh Kasmadi yang kondisi sakitnya sudah parah. Dia mengeluh kesulitan menelan makanan. Saat itu dirinya baru saja berobat di puskesmas dan hanya diberi asam mafenamic dan amoxcillin.

"Saya tanya apakah sudah pernah check up ke dokter, dia jawab sudah sambil menunjukkan hasil rontgen. Setelah saya lihat dan baca di keterangan, ternyata Pak Kasmadi positif mengidap kanker di leher. Besok paginya saya langsung daftarkan dia sebagai pasien di RSUD dr Soegiri. Alhamdulillah kami dilayani dengan baik," beber perempuan 42 tahun ini.

Baca juga:
Tolong! Anak 11 Tahun Penderita Gangguan Syaraf Otak di Jombang Butuh Bantuan

Sementara untuk membiayai pengobatan Kasmadi, Yuni lantas merangkul Karang Taruna Desa Paji untuk menggalang dana melalui cara membuka donasi secara terbuka, termasuk melalui Grup Facebook Beritae Wong Lamongan (BWL). Sebab Kasmadi tidak memilki BPJS.

"Pak Kasmadi memang terkendala beberapa administrasi sehingga proses pendaftarannya pun butuh waktu," jelasnya.

Meski begitu, Yuni mengatakan sejauh ini pihak Pemerintah Desa, Puskesmas, Kecamatan, Dinas Sosial, BPJS, Sekda, Baznas dan lain-lain sangat kooperatif dalam membantu biaya pengobatan Kasmadi.