Pixel Code jatimnow.com

Terserang Penyakit Jantung saat Berolahraga

Editor : Redaksi  
Ilustrasi: Fb Aries Wahyudi
Ilustrasi: Fb Aries Wahyudi

jatimnow.com - Saya Nadir, 41 tahun, dua bulan yang lalu saya didiagnosa serangan jantung koroner saat saya sedang berolahraga bersepeda.

Saat divonis itu saya cukup kaget karena saya orang yang cukup rajin berolahraga. Alhamdulillah saya masih diberi kesembuhan meski dengan pemasangan ring yang biayanya bisa untuk beli satu mobil baru.

Saya ingin bertanya dok, kenapa orang bisa terkena serangan jantung meskipun orang tersebut rutin olahraga? Saya paham resikonya merokok, namun saat itu saya memang masih menganggap remeh efek dari rokok. Setelah kejadian tersebut saya rasa saya kapok untuk merokok lagi.

Terimakasih Pak Nadir telah bertanya, pertanyaan yang cukup bagus. Apakah olahraga bisa mencegah serangan jantung, terkhususkan pada orang- otang yang merokok.

Saat ini angka penderita penyakit jantung koroner makin meningkat. Perubahan gaya hidup, tingkat stress, pola makan, dan polusi terbukti meningkatkan resiko penyakit kardivaskular. Usia kejadian penyakit jantung juga terus bergeser ke usia muda.

Merokok telah dikaitkan dengan 14% dari kematian akibat penyakit jantung dan peredaran darah serta kardiovaskular (CVD). Dibandingkan dengan non-perokok, perokok memiliki 2 sampai 4 kali peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Menghirup asap tembakau menyebabkan beberapa respon langsung pada hati dan pembuluh darah. Dalam satu menit dari mulai merokok, denyut jantung mulai meningkat. Hal ini sebagian disebabkan oleh nikotin, zat adiktif dalam rokok.

Nikotin dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan adrenalin, hormon yang dapat memacu detak jantung. Nikotin juga dapat meningkatkan tekanan darah, yakni ukuran dari ketegangan yang diciptakan pada dinding arteri oleh darah.

Baca juga:
Caleg Gagal Pilih Konsul ke Pak Pur Lamongan, Ini Kata RSUD Ibnu Sina Gresik

Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah berarti bahwa jantung perokok harus sering bekerja lebih keras daripada jantung non perokok, sehingga peningkatan risiko penyakit jantung atau stroke.

Tekanan yang lebih tinggi dapat juga menyebabkan kerusakan organ-organ yang menyaring darah, seperti ginjal.

Dengan adanya penurunan fungsi organ pada perokok aktif yang merokok dalam jangka waktu lama. Hal ini tentu dapat menimbulkan masalah apabila fisik kita dipaksa untuk bekerja keras (olahraga).

Jantung yang fungsi utamanya untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan bekerja keras dengan kondisi arteri koroner yang tidak baik akibat pembuntuan atau pengerasan arteri tersebut.

Baca juga:
Dokter Perempuan asal Gresik Buka Konsultasi Gratis Bagi Pasien Covid-19 Isoman

Ibarat mobil yang selang bahan bakarnya terbuntu. Ketika dipaksa bekerja keras maka suatu saat bisa mogok, begitu pula jantung kita.

Banyak yang menganggap olahraga itu menyehatkan. Tapi jangan lupa untuk selalu checkup kondisi fisik secara rutin.

Banyak juga contoh Artis yang terkena serangan jantung ketika sedang berolahraga seperti Basuki ataupun Adjie Massaid, membuktikan bahwa penampilan fisik sehat bugar diluar bukan jaminan bahwa kita terbebas dari Penyakit Jantung koroner.

Jaga selalu kesehatan dengan rutin checkup, hentikan Rokok dengan niat yang ikhlas, dan perbaiki pola makan.