jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat untuk tanggap terhadap perubahan lingkungan. Sebab, intensitas hujan yang sudah mulai tinggi yang bisa memicu munculnya bencana.
"Saya mengajak masing-masing (warga) untuk melakukan deteksi dini mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Kalau masing-masing kesiapsiagaan dilakukan secara dini, maka diri kitalah yang akan membunyikan alarm warning system. Diri kitalah yang punya sensitifitas early warning system," kata Gubernur Khofifah usai peresmian Masjid Ar-Rahman di Kota Blitar, Rabu (25/12/2019) sore.
Gubernur Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim telah menerima peta wilayah rawan bencana dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang pergerakan tanah di beberapa daerah yang berpotensi membahayakan. Selain itu, ada 22 daerah di Jawa Timur yang masuk kategori rawan bencana selama musim penghujan.
Baca juga:
9 Benda yang Perlu Dibawa dalam Perjalanan di Musim Hujan
Pemprov Jatim telah memanggil seluruh kepala daerah untuk berkoordinasi bersama kepolisian, TNI dan BPBD untuk melakukan upaya pencegahan bencana. Termasuk mengundang sejumlah pakar dan narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membangun Early Warning System (EWS).
"Bahwa ini adalah early warning sistem sekaligus alarm warning sistem yang harus dibangun bersama dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan kita bersama. Apa yang kita lakukan adalah antisipasi sejak dini," ujarnya.
Baca juga:
Gempur Saloka Siap Antisipasi Banjir di Lamongan, Apa Itu?
"Mungkin kita membutuhkan peralatan tertentu yang dibutuhkan pada titik titik kemungkinan langganan banjir. Misalnya yang belum bisa tersuport dengan tanggul yang cukup. Oleh karena itu saya mengajak masing-masing untuk melakukan deteksi dini dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan," tegasnya lagi.
URL : https://jatimnow.com/baca-22435-22-daerah-di-jatim-rawan-bencana-khofifah-ajak-warga-siaga-dini