Pixel Codejatimnow.com

Banyuwangi Bikin Pasar Kreatif Kopi Premium Kualitas Ekspor

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Anas saat peluncuran Malangsari Food and Coffee Market di Perkebunan Kopi Malangsari, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi
Bupati Anas saat peluncuran Malangsari Food and Coffee Market di Perkebunan Kopi Malangsari, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi

jatimnow.com - Destinasi di Banyuwangi semakin hari semakin beragam. Yang terbaru yaitu Malangsari Food and Coffee Market yang terletak di tengah Perkebunan Kopi Malangsari, Kecamatan Kalibaru.

Perkebunan Malangsari adalah salah satu sentra penghasil kopi robusta terbaik nusantara yang produknya setiap tahun diekspor ribuan ton ke Italia, Jepang, Inggris, Swiss dan berbagai negara lainnya.

Bersama kelompok usaha BUMN PTPN XII, Pemkab Banyuwangi mengembangkan destinasi kreatif, Malangsari Food and Coffee Market. Para penggemar kopi bisa menikmati kopi premium kualitas ekspor di tengah perkebunan seluas 2.600 hektar yang sejuk dengan ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, destinasi atraksi kuliner ini menyajikan kopi premium yang selama ini telah diekspor ke berbagai penjuru dunia. Ia ingin kopi premium itu juga bisa dinikmati para wisatawan yang datang ke Banyuwangi, langsung di kebunnya.

"Kopi dari Malangsari begitu digemari di luar negeri, terutama Italia. Tapi justru rakyat Banyuwangi dan wisatawan yang datang, jarang menikmatinya. Nah, sekarang kami hadirkan di sini, harganya lebih murah dibanding yang dijual di pasar ekspor. Sehingga ini otomatis juga memperluas pasar petani kopi rakyat dan produsen kopi di Banyuwangi," ujar Bupati Anas saat peluncuran Malangsari Food and Coffee Market, Minggu (29/12/2019).

Bupati Anas saat peluncuran Malangsari Food and Coffee MarketBupati Anas saat peluncuran Malangsari Food and Coffee Market

Bupati Anas menambahkan, selain produk kopi dari lahan milik BUMN PTPN XII, kopi premium yang disajikan di pasar yang buka setiap hari Minggu juga berasal dari ratusan hektar petani kopi rakyat yang telah didampingi dan dibina para ahli kopi PTPN XII.

"Para pengunjung juga bisa menyaksikan bagaimana proses pembibitan kopi yang unggul hingga pemrosesan biji kopi. Sehingga di sini ada pula produksi pengetahuan soal kopi untuk membuat pengunjung makin meminati kopi nusantara," terangnya.

Ia menyebut, pasar kreatif dengan sajian atraksi kuliner ini adalah salah satu wujud pariwisata berbasis warga yang bisa langsung terasa dampak ekonominya.

"Kita perbanyak spot atraksi kuliner, dari wilayah sekitar dam atau bendungan yang sudah mulai jalan dengan Oling River Food, di desa-desa wisata, di perkampungan Arab lewat Arabian Street Food dan di perkebunan seperti pasar kopi premium di Malangsari. Ke depan akan ada Japanese Street Food karena Banyuwangi juga ekspor sidat dalam jumlah besar ke Jepang," papar Bupati Anas.

Selain kopi premium, para pengunjung juga bisa menikmati beragam kuliner tradisional, yang sebagian juga bercita rasa kopi seperti kue cucur rasa kopi, lemet kopi dan sebagainya.

Direktur Utama PTPN XII M. Cholidi mengatakan, Perkebunan Malangsari Banyuwangi memang menjadi andalan ekspor PTPN XII. Kopinya memiliki kombinasi rasa asam dengan karamel cokelat yang terasa di lidah.

"Di Italia ada distributor besar yang hanya mau menerima kopi Banyuwangi, 80 persen kopinya dari Malangsari. Kopi premium itulah yang kami hadirkan di pasar kreatif ini, sekaligus ini memperkuat agro-tourism Banyuwangi," jelas Cholidi.

Menurutnya, petani-petani kopi dari berbagai wilayah juga bisa belajar di Perkebunan Malangsari tentang bagaimana menghasilkan kopi premium kualitas ekspor.

"Proses edukasi itu akan menghasilkan pengalaman unik bagi wisatawan," tambah Cholidi.