Pixel Code jatimnow.com

Melihat Warga Berburu Kepompong Ulat Jati di Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Bramanta Pamungkas
Seorang warga Tulungagung menunjukkan kepompong ulat jati hasil buruannya
Seorang warga Tulungagung menunjukkan kepompong ulat jati hasil buruannya

jatimnow.com - Puluhan warga di Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, beramai-ramai berburu kepompong ulat jati, di area hutan jati Lok Songo. Selain bisa dimasak sebagai lauk, kepompong ini juga bernilai jual cukup tinggi.

Salah satu warga pencari kepompong ulat jati Rantun (56), mengatakan, harga kepompong itu mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Setiap harinya, ia dan para tetangganya mencari kepompong tersebut mulai pagi hari.

Menurutnya, kepompong ulat jati ini hanya muncul satu tahun sekali. Kepompong itu bisa didapat di bawah pohon jati.

"Kepompong biasanya bersembunyi di balik dedaunan pohon jati kering, kita mencarinya harus teliti dan jeli," ujar Rantun, Senin (20/1/2020).

Sejumlah warga mencari kepompong ulat jati di TulungagungSejumlah warga mencari kepompong ulat jati di Tulungagung

Baca juga:
Video: Berburu Kepompong Ulat Jati

Warga sudah mengenali ciri-ciri dan keberadaan kepompong ulat jati ini. Mereka menggunakan daun jati sebagai penanda munculnya kepompong tersebut. Jika daun jati habis dimakan ulat, warga mulai mencari kepompong.

"Kalau lebih dari lima hari kepompong sudah berubah menjadi kupu-kupu dan tidak bisa dikonsumsi lagi," jelasnya.

Kepompong ini dipercaya mengandung gizi tinggi berupa protein, mineral, vitamin dan karbohidrat. Warga biasa mengonsumsinya dengan cara dimasak oseng-oseng, sebagai lauk pendamping nasi putih. Selain dikonsumsi sendiri, warga juga kadangkala menjualnya.

"Bahkan ini tadi sudah mendapat pesanan untuk mencarikan kepompong ulat jati," pungkasnya.