jatimnow.com - Para petani jagung di Ponorogo kembali resah akibat hama tikus. Laporan yang diterima Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perkebunan (DPKPP) Ponorogo, sudah ada dua desa di dua kecamatan terdampak.
"Laporan kami dapat dari petani jagung di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan dan Desa Bancangan, Kecamatan Sambit," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan DPKPP Ponorogo, Suwarni, Jumat (24/1/2020).
Suwarni menambahkan, para petani perlu menggalakan gerakan gropyokan sarang tikus serta sejumlah langkah lainnya.
"Pada dasarnya tikus tidak hanya menyerang jagung, tapi semua jenis tanaman," ujarnya.
Menurutnya, kerugian yang dapat ditimbulkan akibat hama tikus tidak main-main. Sebab tikus bisa merusak total lahan pertanian.
Liang tikus yang berada di tengah-tengah lahan jagung di Ponorogo
Baca juga:
Polres Lamongan Dirikan Ratusan Rumah Burung Hantu, untuk Apa?
"Tikus bisa menyerang di berbagai fase pertumbuhan tanaman. Karenanya perlu pengendalian bersama dan berkesinambungan," paparnya.
Suwarni mengelompokkan penanganan serangan hama tikus dalam dua fase. Ketika tanaman memasuki fase vegetatif, petani bisa menggunakan umpan beracun. Ketika tanaman sudah memasuki fase generatif, petani bisa melakukan pengasapan menggunakan belerang pada liang-liang tikus.
"Memasuki fase generatif, biasanya tikus dalam masa berkembang biak," ujarnya.
Baca juga:
Lapak UMKM Porprov Jatim 2023 di Sidoarjo Diacak-acak Tikus
Masih kata Suwarni, populasi tikus juga tumbuh dengan cepat. Kemudian tikus-tikus itu bisa dengan cepat merusak dari satu lahan ke lahan pertanian lain.
"Gropyokan perlu dilakukan secara bersama-sama di beberapa wilayah sekaligus. Supaya tikus-tikus ini tidak berpindah tempat," tambahnya.
Cara lainnya yaitu dengan membangun rumah burung hantu. Sebab populasi burung hantu di Ponorogo masih relatif banyak. Predator alami tikus itu perlu diberdayakan untuk melindungi lahan pertanian.
URL : https://jatimnow.com/baca-23294-hama-tikus-rusak-perkebunan-jagung-di-ponorogo