Pixel Codejatimnow.com

Kemendagri Luncurkan Mesin ADM, Provinsi Jatim Jadi Percontohan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Mendagri Tito Karnavian bersama Menkopolhukam Mahfud MD dan Gubernur Khofifah saat peluncuran layanan atau mesin ADM di Grand City Surabaya
Mendagri Tito Karnavian bersama Menkopolhukam Mahfud MD dan Gubernur Khofifah saat peluncuran layanan atau mesin ADM di Grand City Surabaya

jatimnow.com - Pemprov Jatim jadi provinsi pertama yang menerapkan implementasi layanan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Lanching layanan ADM dilaksanakan dalam Rakor Pemerintahan Tahun 2020 Provinsi Jatim di Grand City, Surabaya, Jumat (31/1/2020).

Launching layanan ADM ditandai penyerahan mesin ADM dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Jombang, disaksikan Menkopulhukam Mahfud MD dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Ada 10 daerah di Jatim yang menjadi pilot project penggunaan ADM, sedangkan yang sudah siap melayani yaitu Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang. Selanjutnya akan dikembangkan dengan penyediaan perangkat dan training oleh pendamping. Sehingga semua kabupaten kota di Jatim akan menggunakan layanan ini.

ADM merupakan terobosan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI untuk mendigitalisasi layananan kependudukan. Dokumen kependudukan bisa dicetak dalam waktu tidak lebih dari satu setengah menit dan bisa dari mana saja sesuai QR Code yang sudah diregistrasi di dukcapil setempat.

Dengan ADM, pelayanan kependudukan masyarakat akan lebih mudah dan cepat serta tidak berbiaya, khususnya dalam hal pengurusan e-KTP, akta kelahiran, akta kematian hingga kartu keluarga (KK).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian menyampaikan, sebagai provinsi pertama yang mengimplementasikan ADM, Jatim diharapkan bisa menjadi percontohan di Indonesia. Karena implementasi sistem ini bukan hanya untuk pemerintah, tapi bermanfaat sangat besar bagi masyarakat.

Peluncuran Mesin ADM dengan Jatim sebagai percontohan di Grand City, SurabayaPeluncuran Mesin ADM dengan Jatim sebagai percontohan di Grand City, Surabaya

"Saya sangat mengapresiasi ibu Gubernur Khofifah karena begitu mendengar ADM akan diimplementasikan di Magetan, beliau langsung ingin hal ini juga bisa diimplementasikan di daerah lain di Jatim. Dan kita harapkan sebagai provinsi-provinsi lain bisa mencontoh Jatim," terang Tito.

Baca juga:
Urus Dokumen Kependudukan di Pamekasan Tak Perlu Antre, Langsung Saja ke ADM

Tito menambahkan, mesin ADM yang berpenampilan mirip mesin ATM ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat khususnya dalam mengakses layanan publik di bidang kependudukan. Dalam pengurusan KTP misalnya, jika sebelumnya masyarakat harus melalui RT, RW, kelurahan hingga ke kecamatan, maka dengan ADM, proses tersebut akan bisa dipercepat.

Ia menyebut, dalam implementasinya, sistem ADM memiliki tiga sistem keamanan yaitu lewat finger print, irish mata dan bentuk wajah. Sehingga, masyarakat juga tidak perlu khawatir adanya penyalahgunaan data atau tercetaknya dokumen kependudukan ganda.

"Ke depan masyarakat akan bertemu dengan mesin yang bisa melayani secara otomatis. Sehingga diharapkan layanan publik bisa menjadi lebih baik. Selain itu, layanan ini juga akan bisa mencegah terjadinya korupsi di bidang layanan kependudukan," papar mantan Kapolri ini.

Pencetakan dokumen melalui ADM ini tidak menggunakan berkas kertas yang terdapat sekuritas. Kertas yang digunakan adalah kertas putih berformat A4. Namun Kemendagri memastikan bahwa berkas yang tidak menggunakan tanda tangan basah ini sah. Bahkan berkat peralihan dari kertas bersekuritas menjadi A4, negara bisa menghemat dana Rp 450 miliar dalam setahun untuk pengadaan kertas.

Baca juga:
Pemkot Pasuruan Terima Hibah Mesin ADM, Warga Bisa Cetak KTP dan KK Sendiri

Sementara Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa dirinya menyambut baik program ADM sebagai penguatan fasilitas layanan kependudukan kepada masyarakat. Inovasi ini juga akan mampu menyiapkan Jatim menuju Smart Province. Ke depan, layanan ini akan diperluas dan diintegrasikan di semua kabupaten/kota.

"Saya harap pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Darah (PAPBD) tahun ini sudah bisa dibahas, agar segera bisa diintegrasikan di kab/kota se Jatim. Sehingga nantinya, lewat inovasi ini Jatim tidak hanya sekedar kab/kotanya yang smart city, tapi juga provinsi Jatim menjadi smart province," tandas Gubernur Khofifah.

Mesin ADM ini harus dibeli dengan anggaran pemda setempat melalui e-katalog. Harganya antara Rp 150 hingga Rp 200 juta per unit. Alat ini bisa berfungsi seperti mesin ATM 24 jam dan bisa digunakan masyarakat setiap waktu dan di mana saja sesuai kebutuhan.