Pixel Codejatimnow.com

Ini Alasan di Balik Pelaporan Penghina Wali Kota Risma

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma telah memaafkan Zikria, pemilik akun Facebook Zikria Dzatil yang menghinanya. Ia juga membeberkan alasannya membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.

"Sebetulnya alasan saya melaporkan itu, yang pertama terus terang itu pribadi saya. Karena kalau saya kodok, berarti orangtua saya kodok. Saya tidak ingin orangtua saya direndahkan," tutur Wali Kota Risma di rumah dinasnya, Rabu (5/2/2020).

Kedua, lanjut Wali Kota Risma, juga ada desakan dari warga Surabaya yang memintanya melapor. Kemudian saat laporan dibuat, ia menegaskan bahwa yang menandatangani laporan itu adalah ia sendiri.

"Saya pribadi dan saya diperiksa pribadi, bukan atas nama siapapun. Itu saya tanda tangan laporan, jadi bukan yang lain," tegasnya.

"Sebetulnya dulu maunya saya diam. Tapi karena ada demo, ada macem-macem, sehingga kepolisian terpaksa harus buka. Saya maunya nggak terbuka seperti ini," imbuh Wali Kota Risma.

Menurutnya, ada warga Surabaya yang juga melapor.

"Kemudian berikutnya saya ingin menyampaikan, sebetulnya saya ini tidak punya medsos (media sosial). Saya tidak pernah menyuruh siapapun untuk membela saya, mengaitkan saya dengan siapapun. Tidak pernah," jelasnya.

Baca juga:

Baca juga:
Penahanan Ditangguhkan, Penghina Wali Kota Risma Dipulangkan Hari ini

"Waktu saya habis untuk ngurusi Kota Surabaya," tambah walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini.

Untuk itu, Wali Kota Risma mengaku kaget.

"Apa salah saya kok saya harus disebut kodok. Padahal dan ini ada juga akun yang mengikuti juga menyebut saya kodok. Kalau seandainya anak kita cucu kita disebut kodok itu bagaimana," ungkap dia.

Ia juga menyebut ada beberapa akun lain yang menyebutnya sebagai calon tenaga kerja wanita (TKW).

Baca juga:
Penahanan Zikria Penghina Wali Kota Risma Ditangguhkan

"Saya bersih-bersih jalan, besih-bersih gedung, saya dibilang saya calon TKW. Saya menyampaikan apa yang salah dengan TKW, kita tidak tahu nasib seseorang. Saat ini bisa saja saya di atas sebagai walikota, tapi besok mau jadi apa, saya juga tidak tau. Apa yang salah dengan TKW. Mereka bekerja dengan keringat. Apa lebih rendah? belum tentu," paparnya.

"Saya bahkan kalau di jalan melihat orang membersihkan got, terus membersihkan sungai yang ada kotoran manusia, kemudian saya ikut membantu. Karena siapa yang mau membersihkan kotoran manusia. Tapi alasan mereka mau karena pertama mereka cari uang dan membantu agar Surabaya tak banjir," sambungnya.

Bahkan ia menyebut ada beberapa pihak yang menyebutnya tidak layak di Jakarta.

"Saya dibilang muka saya jelek tidak layak di Jakarta. Saya juga jadi Wali Kota Surabaya ndak minta. Jabatan bagi saya pantang untuk diminta. Saya tidak pernah mau. Sekali lagi, ayolah sejelek apapun saya, saya ini ciptaan Tuhan," tandas Wali Kota Risma.