Pixel Code jatimnow.com

Seorang Balita di Malang Dilaporkan Hilang Terseret Air Selokan

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Supriyadi
Tim SAR melakukan pencarian hingga ke sungai yang berjarak 20 meter dari selokan tempat korban diduga terseret air
Tim SAR melakukan pencarian hingga ke sungai yang berjarak 20 meter dari selokan tempat korban diduga terseret air

jatimnow.com - Seorang balita bernama Rafa Alfaris hilang hanyut di selokan Dusun Ngepeh, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Bocah berumur 3 tahun 6 bulan itu diduga terpeleset saat bermain.

Kapolsek Karangploso AKP Efendi Budi mengatakan, hilangnya balita itu dilaporkan oleh neneknya saat air selokan meluber.

"Kejadiannya Senin (10/2/2020) malam saat hujan lebat, sehingga air meluber, selokannya tidak terlihat. Aliran air deras dari perumahan ke kampung. Selokan tidak lebar, hanya saja cukup dalam," terang Efendi, Selasa (11/2/2020).

Menurut Efendi, korban saat itu hendak menjemput pakdenya saat hujan masih cukup deras, sedangkan sang nenek sibuk memasak.

"Sebenarnya pagar sudah ditutup, tapi masih ada celah. Lalu anak ini keluar bawa payung, katanya mau jemput pakdenya. Neneknya yang memasak lalu mematikan kompor, saat keluar itu cucunya sudah tidak ada," ungkapnya.

Baca juga:
Keberadaan Balita yang Terseret Arus Selokan di Malang Masih Misterius

Nenek korban hanya menemukan payung yang dipakai balita itu di sekitar selokan. Kemudian nenek itu melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi karena saat dicari, cucunya tidak ditemukan.

"Kami menduga dia (korban) terpeleset ke selokan dan hanyut ke sungai. Selokan dan sungai jaraknya hanya 20 meter," jelasnya.

Baca juga:
Pencarian Balita Terseret Arus Selokan di Malang, Tim SAR Temukan Bola

Sementara Komandan Tim SAR Surabaya Ainul Makhdin menyebut, petugas gabungan terus mencari korban mulai dari lokasi diduga terpeleset sampai ke Sungai Bodo.

"Kami bagi tiga tim untuk menelusuri aliran air dari lokasi awal sampai jembatan Bukit Palem. Teknik tuning kami gunakan untuk menyisir aliran sungai. Pencarian korban maksimal 7 hari ke depan," tambah Ainul.