Pixel Code jatimnow.com

Mahasiswa hingga Dosen Ubhara Surabaya Berlatih Atasi Bencana

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Mahasiswa hingga Dosen Ubhara Surabaya berlatih atasi bencana
Mahasiswa hingga Dosen Ubhara Surabaya berlatih atasi bencana

jatimow.com - Universitas Bhayangkara (Ubhara) berlatih tanggap bencana, mulai dari evakuasi lantai tiga hingga pemadaman api. Latihan itu dipandu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Kamis (13/2/2020).

Tidak hanya mahasiswa, latihan itu juga melibatkan dosen dan tenaga keamanan di Kampus Ubhara. Latihan itu untuk menyikapi fenomena alam yang kerap terjadi di lingkungannya sesuai yang disebut peneliti ITS bahwa kampus tersebut berada di patahan Sesar Kendeng.

Staff Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Iryan Setyanudin mengatakan, dengan pelatihan ini maka terbentuk tim evakuasi yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan keamanan. Nantinya, mereka akan mempelajari SOP penanganan jika ada bencana yang terjadi.

"Semoga setelah pelatihan ini kami teruskan dengan MoU. Karena bencana bukan cuma tanggungjawab pemerintah, tapi juga akademisi," terang Iryan.

Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ubhara M Fadeli menambahkan, banyaknya bencana yang terjadi di lingkungan mulai dari banjir, longsor hingga erupsi membuat pihak kampus berinisiatif membuat pelatihan ini.

Baca juga:
956 Wisudawan Ubhara Surabaya Diminta Terapkan Ilmu dan Keahlian dalam Bersaing

"Mahasiswa kami latih untuk peduli lingkungan. Sehingga jika ada musibah seperti kebakaran minimal mahasiswa bisa mengatasinya," ujarnya.

Apalagi dengan lokasi kampus yang rentan terjadi gempa, maka pihak kampus berupaya mengenalkan evakuasi dari lantai tiga kampus.

Baca juga:
Melihat Simulasi Penanganan Bencana yang Digelar BPBD Surabaya di Rusunawa Sombo

"Ke depan kami bekerjasama dengan BPBD untuk KKN di desa tangguh bencana. Termasuk Pacet yang rawan longsor, apalagi Ubhara juga punya desa binaan di pacet," tandasnya.

Ia berharap dengan pelantihan yang melibatkan pihak-pihak kampus maka akan lebih mudah mengenalkan penanganan tanggap bencana pada masyarakat luas.