Pixel Codejatimnow.com

Cek Ketersediaan Masker di Gresik, Ini Imbauan Polisi dan Dinkes

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Polisi mengecek stok masker di Gresik
Polisi mengecek stok masker di Gresik

jatimnow.com - Polres Gresik dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik melakukan pengecekan di beberapa toko dan apotek yang menjual masker, Selasa (3/3) petang.

Rombongan mendatangi Toko Medical yang terletak di Jalan Panglima Sudirman Gresik. Di toko ini stok masker merk sensi masih tersedia tapi harganya melonjak drastis. Harga per boks masker isi 50 lembar yang sebelumnya hanya Rp 30 ribu kini menjadi Rp 200 ribu per boks.

"Kalau sebelum ada virus corona dalam sebulan penjualan kami paling banyak 2 karton. Namun sejak virus corona merebak penjualan kami mencapai 20 karton per bulan. Padahal per karton isinya 40 boks," kata Najib, penjual masker di Jalan Panglima Sudirman Gresik.

Rombongan terdiri dari Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, Wakapolres Kompol Dhyno Indra Setyadi, Kasat Reskrim AKP Panji Pratistha Wijaya, Kasubbaghumas Polres Gresik AKP Hasyim serta Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Gresik drg Saifudin Ghozali, bergeser ke salah satu apotek di Jalan RA Kartini Gresik.

Di apotek ini petugas tidak menemukan stok masker karena memang kehabisan. Menurut karyawan apotek habisnya stok dikarenakan permintaan masyarakat terhadap masker cukup tinggi.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo berpesan kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang karena tanggal 10 Maret akan ada suplier masker yang melakukan droping ke apotek-apotek yang tersebar di Kabupaten Gresik.

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak melalukan penimbunan masker serta tetap menjualnya dengan harga yang wajar demi masyarakat yang membutuhkan," kata alumnus Akpol Tahun 2000 itu.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Kadiskes Gresik, drg Saifudin Ghozali mengatakan meski hingga saat ini belum ditemukan kasus virus corona, namun pihaknya telah melakukan langkah antisipatif.

"Masker memang salah satu upaya agar tidak tertular virus corona. Namun, menjaga kesehatan dan pola hidup bersih jauh lebih penting," kata Ghozali.