Pixel Codejatimnow.com

Awas! Hand Sanitizer Palsu Beredar di Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho bersama Kasatreskrim AKBP Sudamiran dan Kasat Resnarkoba AKBP Memo Ardian
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho bersama Kasatreskrim AKBP Sudamiran dan Kasat Resnarkoba AKBP Memo Ardian

jatimnow.com - Sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Surabaya mengalami kelangkaan masker dan hand sanitizer atau cairan pencuci tangan. Polrestabes Surabaya membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk menyelidiki dugaan penimbunan kedua barang tersebut.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menyebut, satgas itu dibentuk untuk menindaklanjuti perintah Presiden RI dan Kapolri, yaitu menyelidiki kelangkaan sejumlah barang yang meresahkan masyarakat.

"Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden Jokowi dan Pak Kapolri (Jenderal Idham Aziz), kami diperintahkan mengecek apakah ada barang seperti masker atau apapun yang terkait perkembangan Virus Corona. Maka kami bentuk tim satuan tugas untuk menyelidiki penimbunan-penimbunan atau hal lain yang meresahkan masyarakat," ujar Sandi, Jumat (6/3/2020).

Sandi mengakui telah memonitor adanya indikasi beberapa orang yang dengan sengaja menimbun barang tersebut sehingga terjadi kelangkaan.

"Saat ini kami ungkap terkait penimbunan masker dan masih dalam pengembangan di Surabaya," bebernya.

Baca juga:
Bantuan 28 Ribu Botol Hand Sanitizer dari Victoria Care Indonesia untuk Jatim

Tak hanya masker, tim satgas yang dibentuknya bahkan menemukan hand sanitizer palsu hingga tak berizin edar.

"Saat ini juga sudah kami ungkap dan selidiki terkiat adanya hand sanitizer palsu yang tak punya izin," lanjut Sandi.

Baca juga:
10 Orang Tewas Akibat Minum Oplosan Hand Sanitizer

Namun lulusan terbaik AKPOL Tahun 1995 itu masih belum membeberkan secara detail hasil penyelidikan tim yang terdiri dari Satreskrim dan Satresnarkoba Polrestabes Surabaya itu.

"Nanti lah, tunggu hasil penyelidikan. Kami juga masih belum tetapkan seorang sebagai tersangka. Itu informasi kami dapat peredaran masker maupun hand sanitizer secara online maupun offline. Semoga secepatnya kami bisa sampaikan ke masyarakat," tandasnya.