Pixel Codejatimnow.com

Lima Pesan Aa Gym Hadapi Wabah Corona di Indonesia

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Screenshoot video KH Abdullah Gymnastiar
Screenshoot video KH Abdullah Gymnastiar

jatimnow.com - KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab dipanggil Aa Gym itu menyikapi wabah Virus Corona (Covid-19) yang melanda berbagai daerah di Indonesia.

Ia menyampaikan lima pesan diantaranya sudah waktunya berjuang melawan musuh yang tidak kelihatan, serta agar wabah ini segera berakhir.

Melalui video berdurasi 26 menit 58 detik yang diunggah di akun facebook KH Abdullah Gymnastiar, pada Rabu (18/3/2020), Aa Gym menyampaikan, bahwa hari ini telah melaksanakan Salat Subuh tidak di masjid tapi di kediamanannya.

"Jadi sudah mengambil keputusan menyelaraskan dengan anjuran dari Majelis Ulama (MUI) bahwa salat di rumah dalam rangka menghindari terjadinya interaksi, semoga ini bisa menjadi bagian upaya kita untuk menghindari meluasnya penyebaran virus ini," ujar Aa Gym.

Menurutnya, musibah (Virus Corona) ini bergeraknya bukan hari per hari tetapi jam demi jam dan sangat serius sekali untuk disikapi bersama.

"Kita berharap kita semua ini melakukan hal-hal mudah-mudahan jadi bagian dari ikhtiar kita. Bahwa virus ini tidak bisa dianggap remeh, juga tidak boleh sembrono, ceroboh dan tidak bisa tidak peduli dan tidak bisa berjuang sendiri," tuturnya.

Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid ini menyampaikan lima pesannya.

Pertama, diharapkan bersama-sama membulatkan tekad yang sangat kuat agar kita semua ambil bagian dalam upaya sekuat tenaga mencegah terjadinya penyebaran virus ini.

"Jadi tidak ada semangat tenaga yang bisa kita lakukan kalau tekad kita lemah. Semua pihak harus punya tekad yang sangat kuat untuk ambil bagian dalam menghentikan penyebaran virus ini dengan mengkarantina diri, mengkarantina keluarga dan sudah waktunya kita lakukan dengan demikian. Kita meminimalisir sekecil apapun peluang terjadinya penyebaran virus ini," terangnya.

Kedua, inilah saatnya kita melakukan kebersamaan. Stop perkataan dan sikap yang kontra produktif, saling menyalahkan, saling meremehkan, saling menyebar isu-isu yang tidak benar. Ini adalah tindakan yang sangat tidak bertanggungjawab.

Ini saatnya bergandengan tangan siapa pun seluruh anak negeri ini, karena tidak bisa menyelesaikan ini dengan pemerintah saja, himbauan dari ulama, imbauan dari tokoh-tokoh masyarakat, kita harus benar benar bekerjasama.

Kita harus punya kepedulian yang sangat tinggi untuk melihat tetanggga, sanak saudara yang mungkin belum tahu informasinya belum mengerti duduk perkaranya atau masih rendah pemahamannya tentang bahaya ini.

Maka kita harus ambil bagian untuk membantu dengan cara apa yang aman supaya pemahamanan ini bisa meluas.

"Jangan acuh dan jangan pula kita sok tahu sehingga memberitahu dengan informasi yang salah dan cara yang salah. Tidak bisa lagi sekarang kita hanya sibuk saling menyalahkan saling menertawakan karena bukan jadi solusi itu malah menjadi masalah baru," katanya.

"Berhenti apalagi menyebar hoaks, berita-berita yang tidak jelas yang menimbulkan keresahan tanpa bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya.

Ketiga, yang kita perlukan saat ini adalah kesungguhan dan kedisipilan. Kita harus benar-benar sungguh tidak bisa setengah-setengah mengerahkan semua daya kita dan displin.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

"Karena tanpa kesungguhan ini akan menjadi bencana yang lebih besar yang nanti kerusakannya bukan hanya pada kita tapi pada generasi sesudah kita juga akan menanggung smeua derita ini," terangnya.

Menurutnya, ini kesempatan kita terlibat dengan sungguh-sungguh sesuai dengan potensi kita masing-masing, kemampuan masing-masing dan disiplin. Jangan sampai kita menjadi jalan merebaknya semua ini.

Bagi yang masih sehat dengan izin Allah, disiplinlah untuk jaga diri mengisolasi diri tidak bersentuhan dengan siapapun dan menjaga jarak selalu sadar kita bisa tertular atau kita bisa menularkan.

"Bagi yang sedang diuji terkena oleh virus ini maka disiplinlah sekuat tenaga untuk tidak menularkan, kita hindari pertemuan dengan siapapun, mengisolasi diri dengan sungguh-sunguh dan dengan sadar dan disiplin, Insya Allah," katanya.

Keempat, kita harus sangat siap dengan perjuangan dan pengorbanan.

"Jadi saat ini bukannya saat mencari untung duniawi, tetapi saatnya kita berkorban berjuang bersama dan berkorban waktu, tenaga, pikiran, harta atau infrastruktur kita, apapun sumber daya yang kita miliki, kita harus sekarang mulai siapkan," ujarnya.

"Jangan kikir untuk membuat keluarga jadi sehat. Jangan kikir membuat keluarga menjadi selamat. Jangan kikir untuk membantu orang yang tidak punya. Kita tahu kondisi ini akan menjadi berat. Tapi kalau kita semuanya bahu-membahu dalam perjuangan dan pengorbanan, Insya Allah," tambahnya.

Kita harus lihat kiri dan kanan kita jangan-jangan dalam karantina diri ini menjadi sangat susah ekonominya, jangan berat untuk berbagai, karena Allah akan menolong justru yang senang menolong.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

"Bagi yang punya harta cukup, stok beras yang cukup, harus lihat sanak saudaranya ada yang kelaparan, kekurangan cadangan makanan, ini kesempatan, pengorbanan kita, ini tidak ada yang disia-siakan oleh Allah SWT," ujarnya.

Memang kata AA Gym, ini episode yang harus kita jalani. Kita harus sangat serius dengan menyikapi keadaan ini dan tidak bisa egois.

"Karena Allah lah yang menolong kita, Allah akan selalu menolong orang yang senang menolong. Mari sahabat-sahabatku yang baik, kita betul-betul menyiapkan diri untuk menjadi bagian jadi perjuangan bersama," katanya.

"Dulu perang ada musuhnya yang nyata, sekarang ada musuh yang tidak kelihatan ini. Kita bisa bekerjasama dengan perjuangan dan pengorbanan, tidak boleh kikir. Kita harus jadi pejuang yang rela berkorban untuk kemaslahatan bersama," lanjutnya.

Kelima, ini kuncinya adalah ini kesempatan besar bagi kita untuk bersungguh-sunggih lebih gigih lagi mendekat kepada Allah dengan segala daya dan upaya.

Dan sekiranya Allah mendatangkan kemudorotan kepadamu, tidak ada yang bisa menghilangkannya selain Allah sendiri. Dan jika Allah menghendaki kebaikan, tidak ada yang bisa menolaknya.

"Dan Allah berikan kepada siapa hamba yang dikehendaki, Allah lah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang," tandasnya.