jatimnow.com - Aku menyalakan motor melanjutkan perjalan meninggalkan kawasan Evergreen Forest yang jauhnya mencapai 3 kilometer. Sepanjang perjalanan aku dan Erer memilih menikmati hutan dengan cara masing-masing.
Aku mengendalikan motor sambil menikmati pemandangan, sedangkan Erer mendengarkan musik dari handphone menggunakan headset. Beberapa saat kemudian konsentrasiku buyar oleh gerombolan kera yang bergelantungan di pepohonan sambil bersuara lantang. Mereka seperti menyapa kedatangan kami di kawasan Savana Bekol.
Melihat Savana Bekol, saya pun sepakat dengan salah satu judul artikel yang menyebut Baluran dengan sebutan Africa Van Java. Kabarnya untuk merawat rumput-rumput di kawasan Savana Bekol dibutuhkan dana ratusan juta rupiah.
"Gimana kalau kita ambil time lapse di sini saja. Sepertinya keren," tanyaku kepada Erer.
Sejenak Erer mengamati landscape Savana Bekol yang membentang begitu luas.
"Kalau ada singa, jadilah Afrika beneran nih," ucap Erer sambil tertawa.
Setelah melakukan test shoot dan menentukan titik pengambilan, saya kemudian memasang tripot, kamera dan remote control.
"Seting di lima detik saja mas," ujar Erer.
Kamera mulai bekerja, saya menepi menghindari terik matahari. Dari jauh aku melihat Erer sibuk dengan kamera videonya. Dia mulai merekam objek-objek yang dirasa menarik. Sesekali kamera videonya diarahkan ke atas pepohonan mengambil aktivitas gerombolan kera yang meloncat dari satu dahan ke dahan lain.
Baca juga:
Tak terasa hampir dua jam kami di sini merekam pergerakan awan di atas Savana Bekol yang mulai mendung. Saat itu jam digital handphone menunjukkan angka 16.38 Wib.
Baca juga:
Pengalaman Mistis saat Perjalanan Pulang
Dari kejauhan kami melihat ratusan ekor rusa berlahan menuju arah kami sambil memakan rumput. Erer mengarahkan kamera videonya untuk merekam kawanan rusa Baluran itu.
Tak mau kehilangan momen, saya lantas mengeluarkan kamera cadangan plus memasang lensa tele supaya bisa menangkap ekspresi rusa-rusa liar itu. Kami pun sama-sama menikmati momen ini.
Namun disaat asyik merekam, gerimis lembut mulai turun. Erer memasukan kamera videonya ke dalam tas dan bergegas menyelamatkan kamera yang kami gunakan merekam time lapse.
"Mas hujan, ayo kita cari tempat berteduh," teriak Erer yang terdengar samar akibat suara hujan yang kian lebat.
Aku melindungi kamera dengan kantong plastik yang aku minta dari pemilik warung saat sarapan tadi pagi. Setelah semuanya masuk tas, kemudian kami memasang rain cover bag agar kamera, lensa, perlengkapan lainnya termasuk, handphone dan dompet terlindung dari hujan.
Baca juga:
Dihadang Tiga Pasang Mata
Beberapa waktu kami terjebak di kawasan Savana Bekol. Meski berteduh di bawah pohon besar, tapi lama kelamaan seluruh pakaian kami tetap basah kuyub.
"Kita balik saja sekarang, aku gak kuat nyamuknya," keluh Erer yang mulai diserbu nyamuk hutan yang gigitannya lumayan 'nylekit'.
Langit menyambut petang membuat area hutan semakin gelap. Siang pun berganti malam...(Bersambung)
Penulis adalah wartawan jatimnow.com
URL : https://jatimnow.com/baca-24867-terjebak-di-savana-bekol