jatimnow.com - Sejak Makam Sunan Giri ditutup untuk pengunjung untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), Deni bersama dua kakaknya yang berprofesi sebagai kusir dokar terpaksa menganggur. Sebab sejak ditutup 16 Maret 2020, tak ada lagi peziarah yang datang.
Padahal seharusnya, bulan Rajab dan Ruah merupakan puncaknya pengunjung berziarah ke makam Sunan Giri.
"Kalau Rajab dan Ruah itu puncaknya peziarah. Setelah itu masuk ramadan baru sepi. Tapi karena Corona kusir dokar terpaksa puasa lebih awal," kata Deni kepada jatimnow.com, Rabu (25/3/2020).
Pria 35 tahun ini mengungkapkan jika sudah masuk bulan Rajab dan Ruah penghasilan dirinya mencapai Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per hari. Bahkan untuk akhir pekan bisa mencapai Rp 500 ribu lebih.
"Bus rombongan peziarah kan parkir di terminal pariwista yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari makam Sunan Giri. Nah biasanya mereka itu bolak-baliknya naik andong atau ojek," ujar Deni.
Kini setelah seminggu lebih menganggur, Deni mengaku gelisah karena tak dapat penghasilan. Belum lagi biaya perawatan kuda, tentu membutuhkan dana.
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Meski nganggur yang namanya kuda tetap harus makan. Pengeluaran sehari untuk satu ekor kuda sekitar Rp 50 ribu, untuk pembelian dedak Rp 20 ribu, sedang rumputnya Rp 30 ribu," terang ayah dua anak ini.
Karena itu, warga asal Karangkering, Kebomas, Gresik itu sangat berharap wabah Virus Corona segera berakhir.
"Semoga Virus Corona segera dilenyapkan Allah dari muka bumi agar kehidupan manusia kembali normal sesuai aktivitasnya masing-masing," harapnya.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Sementara untuk mengisi kekosongan waktu, saat ini Deni lebih banyak menghabiskan waktu bersama burung-burung piarannya.
"Mau gimana lagi, tiap hari hiburannya ya cuman burung ini," pungkasnya.