Pixel Codejatimnow.com

Istri Bupati Trenggalek Berbagi Pengalaman Hadapi Covid-19

Editor : Redaksi  Reporter : Sandhi Nurhartanto
Screenshoot YouTube Novita Hardini Mochammad
Screenshoot YouTube Novita Hardini Mochammad

jatimnow.com - Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochammad meminta agar masyarakat tidak terlena dalam kepanikan menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19).

Itu disampaikan istri Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dalam video di YouTube dengan judul 'Cara Screening Covid-19 Sendiri di Rumah", pada Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Diam-diam Istri Bupati Trenggalek Pernah Diisolasi di Rumah Sakit

"Indonesia tidak boleh panik. Saya punya pengalaman isolasi di rumah sakit selama lima hari dan dokter telah mengedukasi langsung tentang Covid-19. Jadi saya punya gambaran tentang Virus Corona," katanya saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).

Ia menjabarkan, masyarakat diminta tidak panik dalam menghadapi Virus Corona yang menyerang paru-paru.

"Kepanikan itu membuat masyarakat tidak mempunyai solusi yang tepat. Sebaiknya bila tubuh merasa tidak enak atau flu jangan langsung datang ke rumah sakit karena malah langsung diisolasi," ujar dia.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Dengan kedatangan masyarakat yang sakit flu ke rumah sakit untuk berobat, menurutnya itu tidak membantu tim medis tapi malah membuat beban bagi orangf dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Membuat beban PDP atau ODP yang benar membutuhkan penanganan segera dari rumah sakit. Jadi sebaiknya screening dini di rumah dan mengetahui mana flu dan mana terkena Virus Corona," terangnya.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Novita menyarankan agar masyarakat dapat menerapakn pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur serta berjemur di bawah sinar matahari.

"Saya dapat pelajaran dari dokter kemarin sewaktu diisolasi jika Corona bisa hilang dengan jalan minum air putih yang banyak untuk mendorong virus itu ke asam lambung. Karena jika virus sudah masuk ke paru-paru maka diperlukan peratawan di rumah sakit," tandasnya.