Pixel Code jatimnow.com

Menikmati Sate Blendet Ponorogo dengan Bumbu Rempah-rempah

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Sate blendet Ponorogo
Sate blendet Ponorogo

jatimnow.com - Selain sate ayam, Ponorogo juga terkenal dengan menu kuliner lainnya yang wajib dinikmati, yaitu sate blendet. Jika sate ayam menggunakan bumbu kacang, sate blendet menggunakan bumbu kuning yang kaya rempah-rempah.

Istilah blendet diambil karena bentuk bumbunya seperti lumpur yang dalam Bahasa Jawa dikenal dengan sebutan blendet.

Salah satu penjual sate blendet, Endang Retnowati (55) menjelaskan, bumbu blendet terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, santan dan kunyit.

"Bumbunya beda, pakai bumbu kuning," tutur Endang saat ditemui jatimnow.com di warungnya yang terletak di Desa Karangan, Kecamatan Balong, Minggu (19/4/2020).

Endang menambahkan, resep sate blendet sudah turun temurun. Generasi pertama yaitu neneknya, sudah menjual sate blendet sejak Tahun 1965. Dari tahun itu, bumbunya tidak pernah berubah.

Sate blendet PonorogoSate blendet Ponorogo

"Ini sudah turun temurun, saya tinggal meneruskan," jelas Endang.

Baca juga:
Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional

Menurutnya, setelah sate dibakar, sate kemudian dicelupkan ke dalam blendet. Selain bumbunya yang berbeda, sate blendet tidak berpasangan dengan lontong melainkan dengan nasi dan bumbu tahu kecap yang menggugah selera.

Saat dimakan bersamaan, keduanya memiliki perpaduan rasa yang pas. Gurihnya sate ditambah nikmatnya bumbu tahu semakin menggoyang lidah.

"Seporsi sate blendet dijual Rp 12 ribu. Kalau nasi bumbu tahu dijual Rp 8 ribu," terang Endang.

Dalam sehari, Endang menghabiskan 100 tusuk sate, bahkan hingga 200 tusuk. Jika sedang ramai pemesan, hanya empat jam sate yang dijualnya sudah ludes.

Baca juga:
Cara Memasak Ikan Kakap Merah Panggang

"Jam tujuh atau delapan malam kadang sudah habis," tambah Endang.

Sementara itu, salah satu pembeli Anita Kusuma Wardhani mengaku baru pertama kali mencoba sate blendet karena penasaran dengan tampilan yang berbeda.

"Rasanya enak, beda dengan sate pada umumnya. Biasanya kan sate bumbu kacang ini bumbunya kuning, ada gurih dari santannya," pungkas Anita.