Pixel Codejatimnow.com

Cerita Setelah Terbunuhnya Tukang Pijat Panggilan di Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Yusron (menudukkan kepala), pembunuh Monik, tukang pijat panggilan di Surabaya
Yusron (menudukkan kepala), pembunuh Monik, tukang pijat panggilan di Surabaya

jatimnow.com - Polisi mendapatkan keterangan baru setelah memeriksa M Yusron Ferlangga (19), pembunuh Octavia Widiyawati alias Monik (33), warga Jalan Ciliwung, Darmo, Wonokromo, Surabaya di Lidah Kulon 2B/20, Lakarsantri, Surabaya.

Dari pemeriksaan lanjutan, Penyidik Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya mendapat pengakuan bahwa setelah membunuh Monik, tukang pijat yang dipanggilnya, Yusron sempat ditelepon pacar Monik.

"Tersangka ini ternyata memesan jasa korban melalui perantara. Dari pemesanan itu, korban diantar pacarnya dan bertemu pelaku di SPBU Citraland," terang Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, Iptu Agung Kurnia Putra, Kamis (18/6/2020).

Setelah bertemu, pelaku mengajak korban ke rumah kontrakannya, tepatnya Selasa (16/6/2020) malam, di saat ibunya bekerja. Di rumah kontrakan itulah pelaku minta dipijat sekaligus berhubungan badan dengan korban.

Usai berhubungan badan itulah petaka terjadi. Korban meminta tip atas jasa plus-plusnya itu tapi oleh pelaku tidak diberi. Korban marah hingga membuat pelaku gelap mata dan menusukkan pisau lipat tiga kali ke tubuh korban hingga korban tewas.

Baca juga:  

Setelah korban tewas, pelaku hendak membakar korban untuk menghilangkan jejak. Karena tak tega, pelaku memasukkan tubuh korban ke dalam kardus bekas bungkus kulkas dan disimpan dalam kamarnya.

Baca juga:
Siswi SMPN 31 Surabaya Korban Pembunuhan, Selain Pintar Juga Berkepribadian Sederhana

Beberapa waktu kemudian, handphone pelaku berdering. Pelaku sempat enggan mengangkatnya. Setelah nekat mengangkat panggilan masuk itu, pelaku baru tahu kalau yang menguhubunginya adalah pacar korban.

"Pacar korban menelepon pelaku untuk menanyakan keberadaan korban, setelah mendapat nomor pelaku dari sang perantara," ungkap Agung.

Agar pacar korban tak datang ke rumahnya, pelaku kemudian menuju SPBU Citraland. Di sana pelaku bertemu pacar korban dan mengeluarkan sejumlah alasannya agar jejak korban tidak terendus.

"Kepada pacar korban pelaku bilang kalau korban sudah pulang dijemput oleh pria bermotor (Yamaha) Vixion," beber Alumni AKPOL Tahun 2013 ini.

Baca juga:
Wanita Surabaya yang Dibunuh Disebut Tak Pernah Cekcok dengan Suami dan Tetangga

Setelah pacar korban pergi, pelaku kemudian kabur ke rumah bibinya di Mojosari, Mojokerto. Dalam perjalanan itulah dia menghubungi ibunya bahwa dia telah membunuh korban dan mayatnya diletakkan dalam kardus di kamarnya.

Dari itu ibu pelaku melapor ke Mapolsek Lakarsantri dan diteruskan ke Polrestabes Surabaya. Dari laporan itulah, pelaku diburu ke Mojokerto hingga akhirnya ditangkap.

Yusron juga mengaku sudah lima kali memesan jasa pijat plus-plus dengan lima wanita berbeda. Untuk membayar jasa itu, Yusron memakai uang kuliah yang diberikan ibunya.