Pixel Codejatimnow.com

Keluarga Pelaku Bom Gereja Cukup Dikenal Warga, Ini Kata Ketua RW

Kendaraan penjinak bom di area rumah terduga teroris.
Kendaraan penjinak bom di area rumah terduga teroris.

jatimnow.com - Warga di Perumahan di Jalan Wonorejo Asri XI, Rungkut Surabaya mengaku terkejut ketika melihat tim densus 88 memasuki rumah nomor 14A yang tak lain rumah pelaku bom bunuh diri Dita sekeluarga.

Pasalnya Dita dan keluarganya dikenal sebagai keluarga baik-baik di kampung tersebut

Muhammad Taufik RW setempat mengatakan Dita sekeluarga tinggal di rumah tersebut sejak tahun 2012, komunikasi dengan warga juga cukup baik.

"Rumah yang ditempatinya rumah sendiri, setiap ada kegiatan di kampung juga selalu hadir. Bahkan sempat menjadi bendahara sub RT," ujar Taufik kepada jatimnow.com

Taufik menambahkan sehari-harinya Dita tidak bekerja melainkan membuka usaha.

"Sehari-hari dia ga kerja, produksi minyak herbal di rumahnya dibantu dengan istrinya. Istrinya ngga bercadar maupun anak anaknya juga. Sering sholat subuh berjamaah di mushola komplek Perumahan Mushola Al Ikhlas," tambahnya.

Warga bertambah kaget ketika mengetahui tim densus 88 menemukan 3 paket bom rakitan siap ledak di rumah Dita."Kami semua kaget mas," ucapnya singkat

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

Diketahui sebelumnya Dita merupakan ketua sel JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Surabaya. Dita diduga mengajak semua keluarganya melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Dita sendiri diduga meledakkan diri di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya menggunakan mobil miliknya.

Sedangkan Puji Kuswiati, istrinya dan dua anak perempuannya yaitu FS (12) serta PR (9), diduga meledakkan diri di Gereja GKI Jalan Diponegoro.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

Sementara dua anak Dita yang lain yang masih belum teridentifikasi diduga meledakkan diri menggunakanan motor di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya.

Reporter: Narendra Bakrie/ Arry Saputra

Editor: Erwin Yohanes