Pixel Code jatimnow.com

Bomber Gereja di Surabaya di Mata Keluarga

  Reporter : Erwin Yohanes
Puji Astutik (jibab biru) bersama dengan keluarganya.
Puji Astutik (jibab biru) bersama dengan keluarganya.

jatimnow.com - Keluarga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi, diketahui berasal dari Kabupaten Banyuwangi.

Puji Astutik, istri dari Dita Oepriarto, warga di Jalan Rungkut Wonorejo Asri XI No 14A, Rungkut, Surabaya yang meledakkan diri bersama kedua anaknya itu lahir di Dusun Krajan RT 3 RW 16 Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, 43 tahun lalu.

Salah seorang perwakilan keluarga, Rusiono membenarkan bahwa Puji Astutik merupakan anak ke tiga dari 4 bersaudara.

Namun, sejak usia 20 bulan, ia di asuh oleh salah seorang kerabat keluarganya di bilangan Kabupaten Magetan Jawa Timur.

“Memang (Puji Kuswati) kelahiran Tembokrejo. Namun, sejak umur 20 bulan diasuh budenya (tantenya, red) di Magetan,” katanya, Senin (14/5/2018).

Di mata keluarga Puji Astutik adalah sosok yang tertutup, jarang berkomunikasi, dan jarang pulang ke kampung kelahirannya.

Bahkan, menurut Rusiono, saat akan menikah dengan suaminya, Dita Upriyanto, pihak keluarga di Banyuwangi tidak setuju dan menolak pernikahan tersebut dilangsungkan.

"Terlihat agak aneh (suaminya, red), terutama pemahaman soal keagamaan. Jadi, keluarga di Banyuwangi menolak, tapi tetap nekat menikah,” lanjutnya yang terlihat syok.

Terakhir, lanjut Rusiono, Puji Kuswati bersama keluarganya pulang ke Banyuwangi dimedio Januari 2018.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

Selama tinggal di Wisma Indah Blok A 22, Rungkut Kelurahan Wonorejo Surabaya, keluarga di Banyuwangi tidak mengetahui aktivitas sehari-harinya.

"Keluarga disini tak menyangka bersama suami dan keempat anaknya hingga berbuat nekat," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tembokrejo Sumarto membenarkan jika pelaku bom bunuh diri di GKI Surabaya itu lahir di daerahnya.

Namun, secara administrasi kependudukan tidak tercatat sebagai warga Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

“Sesuai pengakuan keluarga, sejak kecil diasuh budenya (tantenya, red) di Magetan. Jadi, bukan warga Muncar, hanya kelahiran sini,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga gereja di Surabaya diteror ledakan bom berantai. Tiga gereja tersebut adalah, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya, GKI di Jalan Diponegoro, serta satu gereja di Jalan Arjuno Surabaya.

Reporter: Hafiluddin Ahmad

Editor: Erwin Yohanes