Pixel Codejatimnow.com

Tragedi Bom di Surabaya, Jemaah Indonesia Gelar Doa Bersama di Mekkah

 
Para jemaah yang sedang menggelar doa bersama.
Para jemaah yang sedang menggelar doa bersama.

Jatimnow.com - Mekkah - Kabar tragedi bom di Kota Surabaya terdengar hingga ke warga Indonesia yang menjalankan ibadah umroh di Mekkah, Arab Saudi.

Puluhan jemaah umroh asal Indonesia pun berempati dan mendoakan kepada korban ledakan bom, serta mendoakan agar Kota Surabaya dan Jawa Timur aman dan tentram.

Seperti yang dilakukan jemaah umroh dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam travel Hudabiyah, Andalus Group. Mereka menggelar doa bersama di tanah suci, Mekkah, Arab Saudi.

Dengan dipimpin oleh Muthowif-pimpinan rombongan, Ustadz M Suyudi, puluhan jemaah umroh ini menggelar tahlil di musala gedung Royal Majestic Hotel (tempat menginap jemaah umroh dari Hudabiyah).

"Jemaah umroh Hudabiyah, saudara-saudara kita di Kota Surabaya terkena musibah. Ada yang meninggal, ada yang ditinggalkan, ada yang sakit," kata Ustadz M Suyudi, Senin (14/5/2018).

Menurutnya, sesama muslim wajib membantu korban. 

"Karena kita ada disini (Mekkah), bantuan yang kita berikan adalah doa. Karena itu, kita akan membacakan kalimat toyibah," ujarnya.

"Kemudian kita mendoakan kepada mereka yang mendahului kita. Semoga yang meninggal khusnul khotimah. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, sabar bisa menerimanya," tuturnya.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

Ustadz Suyudi yang pernah menjadi khotib salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya ini menjelaskan, Islam tidak pernah mengajarkan umatnya mengebom atau merusak tempat ibadah orang-orang yang agamanya berbeda.

"Rumah (orang non muslim) saja nggak boleh (dirusak). Membunuh juga tidak boleh, kecuali dalam posisi peperangan," tuturnya.

Ia menerangkan, Rasulullah Muhammad SAW ketika berkuasa, punya perjanjian dengan orang-orang non Islam. Mereka (orang non muslim) dilindungi. Tempat ibadahnya tidak dibongkar, tidak ditempati, apalagi dibom.

Para sahabat Nabi Muhammad SAW berkuasa seperti Umar bin Khattab, Solahuddin Al Ayubi, juga sama yakni tidak merusak tempat ibadah orang non muslim, tidak membunuhnya, bahkan melindungi mereka.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

"Jadi, kalau ada yang nge-bom, itu asli bukan ajaran Islam," jelasnya.

Reporter: Jajeli Rois

Editor: Erwin Yohnaes