Pixel Code jatimnow.com

Coretan Tangan ini Jadi Saksi Bisu Perasaan Bomber Anak di Surabaya

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Erwin Yohanes
Tulisan tangan PR (9) anak bungsu Dita.
Tulisan tangan PR (9) anak bungsu Dita.

jatimnow.com - Dita Oepriarto, warga Jalan Wonorejo Asri XI No 22, Rungkut Surabaya dipastikan menjadi otak bom bunuh diri 3 gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi kemarin.

Dia tewas bersama istri dan 4 anaknya, yang diajaknya melakukan aksi bom bunuh diri.

Keluarga Dita yang juga tewas itu antara lain Puji Kuswati (istri Dita), Yusuf Fadil (18) anak pertama, Firman Hamim (16) anak kedua, serta Fadilah Sari (12) anak ketiga dan Pamela Rizkika (9) anak keempat.

Dari aksi bom bunuh diri yang direncanakan Dita itu, tersisa cerita miris sebelum Pamela Rizkika (PR) anak bungsu Dita meledak bersama ibu dan kakak perempuannya.

Pamela ternyata sempat menulis ungkapan perasaannya jika kehilangan Chaki. Chaki merupakan boneka kucing kesayangan Pamela.

Tulisan tangan Pamela itu dicoretkan di sebuah kertas putih. Tulisan tangan itu berwarna hitam. Selain menggambarkan sosok kucing bernama Chaki itu, Pamela juga menuliskan beberapa kalimat. "Jika aku kehilangan Chaki, maka aku bisa menangis dan bersedih," tulis Pamela.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

Dalam tulisan tangan itu, juga tertera bahwa Cakhi merupakan kucing kesayangannya. Pamela juga menulis bahwa kucing terlucu ialah kucing Cakhi. Coretan Pamela ini kini menjadi saksi bisu perasaanya terhadap sang kucing

Sebelumnya bahwa tubuh Pamela hancur setelah bersama Puji ibunya dan Fadilah kakak perempuannya melakukan bom bunuh diri di area parkir GKI Jalan Diponegoro.

Tewasnya Puji, FS dan PR ini sebelumnya dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

"Benar, yang meninggal dunia di GKI Diponegoro adalah tiga orang. Seorang ibu dan dua anak perempuannya," katanya Minggu (13/5/2018) kemarin.

Reporter: Narendra Bakrie

Editor: Erwin Yohanes