Pixel Codejatimnow.com

Tongkang yang Ditarik Kapal TB WGSR 3 Ditemukan di Perairan Sumenep

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Penampakan Kapal Tongkang AP 610 yang ditemukan di Perairan Sagento, Sapeken, Sumenep, Madura (Foto: Istimewa)
Penampakan Kapal Tongkang AP 610 yang ditemukan di Perairan Sagento, Sapeken, Sumenep, Madura (Foto: Istimewa)

jatimnow.com - Kapal Tongkang AP 610 yang ditarik Kapal TB Immanuel WGSR 3 yang diduga hilang di Perairan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 31 Juli 2020, ditemukan di Perairan Sagento, Sapeken, Sumenep, Madura.

Kepala Kantor UPP Kelas III Sapeken, Anang Santoso menjelaskan, Kapal Tongkang AP 610 yang mengangkut bahan bangunan tersebut ditemukan oleh 8 nelayan Kepulauan Pagerungan Besar pada Rabu (12/8/2020).

"Penemuannya Rabu sekitar pukul 6 pagi oleh 8 nelayan Pagerungan Besar yang menggunakan empat kapal. Mereka melapor terkait penemuan kapal tongkang AP 610 di utara Pulau Sagento," jelas Anang, Jumat (14/8/2020).

Anang menambahkan, kapal tongkang tersebut ditemukan tanpa ABK dan memuat kontainer, tiang pancang, besi serta alat berat lain.

"Memang gak ada ABK," tegasnya.

Kabar yang didapat dari Kasi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Capt Masri T Randa Bunga, sebelum ditemukan di Sumenep, kapal tongkang bersama dua orang anak buah kapal (ABK) lebih dulu ditemukan nelayan di 3 mil barat daya Pulau Sarege, Sapuka, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep, Sulawesi Selatan.

Baca juga:  

Bahkan kedua ABK kapal tongkang bernama Hamzah dan Lukman kabarnya telah diamankan Polsek Liukang Tangaya untuk dimintai keterangan mengenai kronologis terpisahnya kapal tongkang itu dengan kapal penarik TB Immanuel WGSR 3.

"Menurut laporan polisi dan Basarnas Makassar, memang dua orang ABK tongkang AP 610 sudah diamankan di Polsek Liukang Tangaya," papar Capt Masri.

Baca juga:
Kapal Tongkang yang Miring di Perairan Masalembu Belum Bisa Dievakuasi Akibat Cuaca Buruk

Terkait ditemukannya kapal tongkang itu di Perairan Sumenep, Masri menduga saat di Perairan Pangkep, posisi tongkang tidak dipasang jangkar sehingga dengan mudah hanyut.

"Dugaan saya seperti itu," tambahnya.

Masri menambahkan jika hingga saat ini kronologi hilangnya Kapal TB Immanuel WGSR 3 masih belum diketahui. Karena selain bukan kapasitasnya, kejadian tersebut juga jauh di luar wilayah kewenangan KSOP Kelas II Gresik.

"Kita tunggu perkembangan kabar atau laporan dari polisi maupun Tim Basarnas yang bertugas melakukan proses pencarian," pungkasnya.

Kapal TB Immanuel WGSR 3 dengan 10 ABK itu dinahkodai Rustam Efendi. Kapan ini menarik tongkang AP 610 dengan dua ABK bermuatan bahan bangunan. Kapal tersbut berangkat dari Pelabuhan Gresik pada 21 Juli 2020 dengan Tujuan Pelabuhan Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga:
Kapal Tongkang Bermuatan Kayu Terdampar di Masalembu Sumenep Akibat Cuaca Ekstrem

Namun pada Kamis, 6 Agustus 2020 sekitar pukul 18.00 Wita, Polairud Polres Pangkep, Sulawesi Selatan, mendapat laporan dari nelayan Pulau Kembang Lemari menemukan kapal tongkang AP 610 bersama 2 orang ABK bernama Hamzah dan Lukman.

Saat ditemukan, kapal tongkang AP 610 terdampar di 3 mil barat daya Pulau Sarege, Sapukka, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep.

Dari pengakuan Hamzah, Kapal TB Immanuel WGSR 3 terbakar di perairan Bima pada 31 Juli 2020 jam 03.00 Wita. Akibat kebakaran tersebut tali yang digunakan menarik tongkang terputus.