Pixel Codejatimnow.com

Nabung 10 Tahun untuk Daftar Haji Sama Ibu, Pengamen ini dapat Bantuan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Rumah Slamet dilakukan perbaikan
Rumah Slamet dilakukan perbaikan

jatimnow.com - Slamet Efendy (30), seorang pengamen asal Dusun Krajan RT 03/RW 03, Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Probolinggo yang kini tercatat sebagai calon haji bersama ibunya mendapatkan bantuan dari Pemprov Jatim.

Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Dr Alwi mengatakan bantuan itu diberikan atas perintah dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: Kisah Pengamen Menabung 10 Tahun untuk Daftar Haji Bersama Ibunya

"Atas petunjuk dan perintah dari Ibu Khofifah, kami mendatangi rumah pemuda yang mendaftar haji bersama ibunya dari hasil mengamen," katanya, Sabtu (12/9/2020).

Menurutnya, pemberian bantuan itu karena Slamet mempunyai tujuan yang mulia yaitu ingin berangkat haji bersama ibunya.

"Slamet memiliki niatan mulia dengan menabung dan mengajak ibunya naik haji. Itu mendapat respon positif dari Ibu Gubernur," jelasnya.

Bantuan itu mulai dari melakukan perbaikan rumah yang akan dilakukan secara gotong royong bersama dengan Tim Dinsos. Selain perbaikan rumah, keluarga ini juga mendapatkan bantuan sembako dan peralatan dapur.

"Selain Ibu Atminah dan anaknya Slamet, juga ada 3 keluarga miskin lain yang memperoleh bantuan. Total semuanya ada empat keluarga," ujar dia.

Ia juga menyebut jika Slamet dan Atminah juga mendapatkan jaminan perlindungan sosial setiap bulannya berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Baca juga:
Kemedikbudristek Beri Lisensi untuk Musisi Jalanan, Jadi Akses di Ruang Publik

Atminah yang kini tinggal berdua dengan anaknya karena suaminya telah meninggal sejak Slamet di kelas satu SD itu mengaku bersyukur dengan bantuan yang telah diterimanya.

"Terimakasih atas bantuan yang diberikan ini. Untuk menghidupi keluarga, Slamet selalu ngamen setiap hari. Namun saya bersyukur telah didaftarkan haji oleh Slamet dari hasil menabungnya," jelasnya.

Ibunya mengatakan Slamet mulai mengamen sejak berusia 10 tahunan. Slamet juga tidak bisa membaca dan menulis.

"Karena dia sudah tidak sekolah sejak kecil," katanya.

Slamet sendiri mengaku tetap akan mengamen agar dapat menabung guna membahagiakan ibunya.

Baca juga:
Rampas Tas hingga Bikin Santri Tewas di Ngawi, 2 Pengamen asal Sidoarjo Dibekuk

"Saya setiap hari ngamen di lampu merah dekat exit Tol Leces dan terkadang di kampung-kampung," katanya.

Sebelumnya, untuk berangkat bersama ibunya, Slamet telah menyetorkan uang Rp 50 juta ke Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang didapat dari tabungan yang ia kumpulkan dari hasil mengamen.

Kini Slamet dan ibunya resmi tercatat sebagai calon haji Kabupaten Probolinggo. Untuk bisa melunasi kekurangan ongkos haji bersama ibunya, Slamet akan kembali menabung dengan jalan mengamen.