Pixel Code jatimnow.com

Seniman Apresiasi Langkah Banyuwangi Kembangkan Seni-Budaya Lokal

Editor : Redaksi  
Bupati Anas saat bertemu para seniman dan budayawan Banyuwangi
Bupati Anas saat bertemu para seniman dan budayawan Banyuwangi

jatimnow.com - Komunitas seniman dan budayawan Banyuwangi mengapresiasi kinerja pemkab setempat yang selama 10 tahun terakhir berhasil mengembangkan seni dan budaya.

Pelaksana Tugas Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri mengatakan, Banyuwangi telah berhasil membuat citra kebudayaan dan kesenian daerah menjadi tersohor di tingkat nasional bahkan dunia.

"Berbagai event yang mengundang seni budaya Banyuwangi ke level internasional telah membuktikan itu. Seni budaya daerah telah diangkat ke level yang membuat kami bangga," ujar Basri dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (18/9/2020).

Menurutnya, keberhasilan tersebut membuat masyarakat Banyuwangi semakin percaya diri menunjukkan identitas budaya dan kearifan lokal yang telah lama tenggelam.

"Dulu kami pakai udeng itu malu. Sekarang ini dengan memakai udeng kita lebih percaya diri," ungkap Basri.

Basri menilai, langkah pemerintah daerah turut mengembangkan seni-budaya sudah tepat.

"Seniman ikut merasakan berkahnya dan putaran ekonominya. Tentunya para pegiat pariwisata juga merasakan itu," tambahnya.

Basri juga mengapresiasi langkah pemkab menjadikan Banyuwangi menjadi destinasi arsitektur yang tidak terpikirkan sebelumnya. Bupati Abdullah Azwar Anas selama 10 tahun terakhir telah menjadikan arsitektur lokal sebagai kiblat pembangunan fisik yang ada di daerah.

"Dulu pemerintah memberikan subsidi untuk mempertahankan umah adatnya, tapi sekarang masyarakat berlomba-lomba turut membangun rumah adat ataupun gedung berasitektur lokal," paparnya.

Basri berharap, ke depan gairah untuk mengembangkan kebudayaan selalu terjaga.

Baca juga:
Teater Api Indonesia Raih Anugerah Sabda Budaya 2024, Kurator: Inspiratif!

Sementara Bupati Anas menilai komunikasi antar seniman dan pemerintah sangat penting dibangun untuk kemajuan bersama. Selama 10 tahun pemerintah mencoba hadir untuk menumbuhkembangakan seni-budaya lokal di tengah arus modernisasi.

Bupati Anas menambahkan, kebudayaan merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Banyuwangi. Sehingga ke depan perlu terus dikembangkan, agar masyarakat terutama generasi muda mengenal dan memahami seni-budayanya.

Menurutnya, festival budaya bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga instrumen untuk meredam radikalisme dengan cara meningkatkan ekonomi rakyat.

"Festival budaya bukan hanya pariwisata, tetapi cara ini efektif untuk meredam radikaliasme. Kearifan lokal harus ditumbuhkembangkan, maka seniman, budaya dan kesenian itu suatu oksigen yang harus dijaga," jelas Bupati Anas.

Ketua Dewan Pembina DKB, Samsudin Adlawi menyebut bahwa saat ini merupakan masa yang sulit bagi pekerja seni di berbagai belahan dunia. Namun dia berpesan agar seniman Banyuwangi tetap kompak dan bersatu untuk tetap memajukan dan membesarkan kesenian daerah.

Baca juga:
Novel Tak Kenal Maka Taaruf Bakal Diangkat ke Layar Lebar, Ini Kata Penulisnya

Karena menurutnya, selama beberapa tahun belakangan, kesenian Banyuwangi mulai dikenal di kancah nasional hingga ke tingkat global. Maka kita harus pertahankan prestasi ini dengan tetap kompak menjaga eksistensi kesenian daerah.

DKB, lanjutnya, Bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi telah merancang sejumlah program untuk kembali menggeliatkan aktivitas seni.

"Pandemi ini berimbas ke banyak sektor, kita semua harus memahami ini. Bila kita melanggar protokol, akan beresiko tinggi penyebaran virus, baik bagi seniman sendiri maupun pengunjung," terang Samsudin.

"DKB dan pemkab sudah merancang sejumlah langkah, agar kesenian bisa kembali tampil. Tentunya akan dilakukan dengan protokol kesehatan. Saya harap seniman memahami. Semoga ini akan menjadi jalan keluar yang terbaik," tandasnya.