jatimnow.com - Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Banyak bangunan saksi sejarah yang tersisa di kota yang hampir 10 Tahun dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini itu. Namun tak semuanya menjadi ikon.
Salah satunya adalah bekas Toko Nam yang berada di dekat Tunjungan Plaza (TP) 5, pojok Jalan Basuki Rahmat atau arah ke Jalan Embong Malang.
Toko Nam kini hanya tinggal sejumlah pilar, Kamis (17/9/2020). Toko Nam kini meenyisakan pilar-pilar beton yang dibangun di pedestrian, sudut Jalan Embong Malang. Bagi pejalan kaki harus hati-hati saat melintas. karena terhalang jalurnya.
Karena pada bangunan cagar budaya yang disebut tipe C itu telah dipasang tiang besi penopang, biar tidak ambruk atau roboh. Secara fisik, bangunan bersejarah itu jauh dari kemegahan sekitarnya.
Data yang dihimpun, bab V pasal 11 Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 tahun 2005 tentang Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya.
Baca juga:
Video: Keluhan Pejalan Kaki di Cagar Budaya Depan Tunjungan Plaza
Bangunan cagar budaya golongan C adalah bangunan cagar budaya yang dapat dipugar dengan cara revitalisasi/adaptasi. Pasal 16 menjelaskan ketentuan revitalisasi/adaptasi sebagai berikut, perubahan bangunan dapat dilakukan tetapi harus mempertahankan tampang bangunan utama termasuk warna, detail, dan ornamen bangunan. Sedangkan, warna, detail dan ornamen bangunan yang diubah harus disesuaikan dengan arsitektur bangunan aslinya.
Mengapa Wali Kota Risma selama ini diam saja menyaksikan bangunan cagar budaya itu mengganggu kenyamanan pejalan kaki?
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara belum bisa dikonfirmasi, Sabtu (20/9/2020). Pesan yang dikirim jatimnow.com pada pukul 06.09 Wib belum mendapatkan respon.
Baca juga:
Ini Keluhan Pejalan Kaki di Cagar Budaya Depan Tunjungan Plaza
Demikian pula Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono maupun Ketua Komisi D yang juga membidangi cagar budaya tidak memberikan respon meski jatimnow.com telah mengkonfirmasi sejak Kamis (18/9/2020). Kedua politisi PDIP itu diam.
Ada apa sih?
URL : https://jatimnow.com/baca-29850-kenyamanan-pejalan-kaki-terganggu-cagar-budaya-memprihatinkan-ini