jatimnow.com - Dukungan dari masyarakat terhadap pasangan calon wali kota-wakil wali kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno terus mengalir.
Kali ini dukungan tersebut datang dari umat Nahdliyin Kota Surabaya yang bernama Kelompok Relawan Sahabat Lama Surabaya.
Secara resmi mereka mendeklarasikan diri siap mendukung dan memenangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno pada Pilwali 9 Desember 2020.
Dalam deklarasi ini dihadiri langsung oleh Satuan Koordinator Wilayah Kecamatan di 26 wilayah Surabaya, serta disaksikan langsung oleh Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno di Hotel Mercure, Surabaya, Minggu (20/9/2020).
Deklarasi dukungan tersebut disampaikan koordinator Sahabat Lama Surabaya, Subandi yang mengatakan didasari oleh keinginan adanya penataan atau pembenahan pada situs-situs Islami yang ada di Surabaya yang selama ini tidak diurus oleh pemerintah kota (pemkot).
"Dari keinginan tersebut kita komunikasikan denga Pak MA (Machfud Arifin) dan beliaunya memiliki keinginan untuk mengembalikan Kota Surabaya ini menjadi Kota Pahlawan dan juga kota religi," jelas Subandi.
Tak hanya keinginan tersebut, Subandi mengatakan bahwa sosok Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno itu juga sangat peduli dengan situs religi yang bersejarah. Dari pengamatannya, Machfud Arifin adalah salah satu orang yang kerap peduli dengan situs religi bersejarah di Kota Surabaya ini.
Ia memberikan contoh, jauh sebelum mendaftarkan diri sebagai calon wali kota pada pilkada Machfud Arifin sangat getol membantu pembenahan di situs Masjid Langgar Gipo yang berada di Jalan Kalimas Udik Surabaya itu.
"Yang awalnya tidak terurus telah dibenahi Pak Machfud Arifin. Bahkan pembenahan itu sebelum beliaunya mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Surabaya," ujarnya.
"Dengan adanya keinginan itu, kemudian kami berharap juga adanya pembenahan akses sempit yang ada di kawasan Masjid Ampel," kata Subandi.
Baca juga:
Cara Golkar Surabaya Peringarti HUT Partai ke-60
Sementara itu, Machfud Arifin komitmen dalam membenahi situs-situs Islam itu memang harus dilakukan di Kota Surabaya.
"Sebab jejak sejarah Islam terbesar memang ada di Surabaya. Dulu yang awalnya Langgar Gipo itu tidak terurus sekarang sedikit demi sedikit sudah mulai terlihat indah. Kenapa di situ harus dipertahankan sebab penggemblengan pasukan Hisbullah di Langgar Gipo, sejarah Sunan Ampel yang menyiarkan dakwah Islam juga di situ," tegas Machfud Arifin.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Jatim itu menyebut permasalahannya adalah banyak yang tidak nyaman untuk mendatangi situs Islam di Surabaya.
Ia mencontohkan untuk masuk ke Masjid Ampel harus melewati lorong kecil, kemudian di Langgar Gipo kondisinya memprihatinkan.
"Surabaya bukan kandang, apakah Surabaya kandang? Surabaya ini markasnya pendiri Islam. Tokoh sejarah Islam ada di Surabaya. Kon gelem Surabaya disebut kandang? Tapi tempat sejarah Islam Sunan Ampel, Langgar Gipo, Mbah Bungkul. Ini yang harus kita tata," lantang Machfud Arifin disambut tepuk Relawan Sahabat Lama.
Baca juga:
Paslon Risma - Gus Hans Siapkan Strategi Ini Menangkan Pilgub Jatim 2024
Menurutnya, dilokasi itu banyak historis sejarah Islam namun kondisi di lokasi tersebut saat ini cuma hanya dibuat parkiran truk.
"Sungai yang bagus yang sudah waterfront ada Jembatan Merah Plasa ada jalan besar malah jadi parkiran truk tok. Dulu, lokasi itu tempat pemberangkatan haji kemudian penggemblengan Hisbullah. Kemudian Langgar Gipo tidak terurus, malah aku seng ngurus,” jelasnya.
Dia bercita-cita jika terpilih sebagai wali kota Surabaya nanti, arek asli Ketintang ini ingin mengembangkan Surabaya sebagai pusat budaya Islam dengan memperbaiki fasilitas yang ada di situs-situs.
"Kami harapkan deklarasi ini tidak hanya deklarasi, tapi sebagai langkah awal yang dapat memuluskan jalan untuk menggapai cita-cita memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kota Surabaya sesuai dengan tagline Gaspoll Bangun Kota Surabaya to the Next Level," tandasnya.